SuaraBekaci.id - Berikut ini pengertian saham gorengan. Selain itu juga akan dibahas ciri-ciri saham gorengan.
Saham gorengan istilah di dunia saham yang mana fundamentalnya buruk atau kurang bagus.
Hanya saja ada oknum yang dengan sengaja melakukan memanipulasi harga saham tersebut guna memperoleh keuntungan. Alih-alih ingin mendapatkan banyak keuntungan, malah boncos karena beli saham gorengan.
Umumnya, para oknum ini akan membentuk suatu opini investor retail agar target tertarim untuk beli saham gorengan tersebut.
Baca Juga:Saham Gorengan Adalah Investasi Harus Dihindari, Hindari Jika Tak Paham Jebakannya!
Saat harga saham tersebut sukses meningkat, oknum tersebut pun akan melancarkan aksi profit taking.
Berikut ciri-ciri Saham Gorengan:
1. Masuk Daftar UMA (unusual market activity)
BEI (Bursa Efek Indonesia) akan mengawasi saham-saham yang memiliki pergerakan ekstrem yang lebih dari 2 hari. Umumnya, saham-saham yang memiliki gerakan mencurigakan akan disemprit BEI.
Selain itu, penting juga bagi investor untuk cek list emiten yang masuk ke radar UMA (unusual market activity). Emiten yang ada dalam radar UMA ini bisa jadi semacam alarm sekaligus peringatan bagi investor.
Baca Juga:Fenomena Saham Pom-pom Makin Menjamur, BEI Minta Investor Pemula Belajar
2. Volatilitas Harga Tak Beraturan
Ciri berikutnya, investor bisa juga menganalisis pergerakan harga atau melihat volatilitasnya. Biasanya, saham yang digoreng bisa tiba-tiba melejit tapi juga bisa tiba-tiba terjun bebas.
3. Kapitalisasi Pasar Kecil
Umumnya, saham gorengan adalah saham yang berada di luar lapisan saham blue chip. Itu artinya, saham-saham ini mempunyai kapitalisasi yang rendah.
Saham-saham di luar lapisan saham blue chip ini dipilih biasanya karena kapitalisasinya rendah sehingga oknum dapat lebih mudah dalam mengendalikan harga pasar.
4. Volume Harian Tidak Umum
Investor dapat menganalisa volume transaksi dari saham tersebut. Investor perlu memerhatikan saat volume perdagangan saham tiba-tiba meningkat. Oleh karena itu, investor perlu untuk melihat catatan volume transaksi yang sebelumnya. Selain itu, investor juga bisa menunggu hingga volume tersebut memiliki pola teratur.
Demikian pengertian saham gorengan.
(Nadia Lutfiana Mawarni)