SuaraBekaci.id - Desakan untuk Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di internal Partai Golkar kembali muncul dari kader Golkar di daerah.
Kader Golkar yang meminta untuk Munaslub itu datang dari wilayah Tolitoli, Sulawesi Tengah. Mereka menilai Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto gagal dalam memajukan partai Pohon Beringin tersebut.
"Suara Golkar, Suara Rakyat" dimunculkan beberapa tahun lalu. Ia diaktualisasikan dalam visi terwujudnya masyarakat bersatu, berdaulat, modern, damai, sejahtera, adil makmur, beriman dan berakhlak, serta berkesadaran hukum.
Lalu, diwujudkan melalui misi pembangunan yang berkeadilan, pemerintahan yang baik dan efektif, berwibawa, demokratis, dan bersih dari KKN.
Baca Juga:4 Tanda Kalau Kamu Masih Mencintai Mantan Pacar, Sadari dari Sekarang!
"Namun, suara rakyat dan perintah visi misi Golkar yang dipanggulkan di pundak Airlangga itu ternyata hanya fatamorgana, retorika belaka," kata Ketua Golkar Kecamatan Dondo, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, Kasir Munding, mengutip dari Warta Ekonomi -jaringan Suara.com, Senin (24/1/2022).
"Padahal, publik menunggu kebijakan dan manuver radikal, paling tidak tampakkan bahwa era kepemimpinan hasil Munaslub 2017 itu beda dengan pendahulunya,” tegasnya.
Dia menyatakan demikian karena Partai Golkar selalu meraih capaian yang menggembirakan dalam beberapa pemilihan umum (pemilu), sebagai buah atas kepekaan pada segala masalah masyarakat. Namun, citra Golkar belakangan ini dinilainya terus menurun di tangan Airlangga Hartarto.
"Golkar tidak lagi aspiratif, sejumlah kebijakan kerap keluar dari cita-cita, tak terkecuali pemberantasan tabiat KKN, lantaran terjerumus dalam kerja-kerja oligarki asing yang terbiarkan mengangkangi, mengeksploitasi, mengeruk kekayaan alam sebagai sumber kehidupan rakyat hingga ke pelosok desa," bebernya.
Menurut dia, Munaslub diperlukan untuk mencari figur ketua umum baru yang dapat mengembalikan marwah dan citra Partai Golkar.
Baca Juga:Muncul Isu Bakal Usung Anies, Partai Golkar Tegas Tetap Dukung Airlangga Hartarto