Penunjukan Ahok Jadi Kandidat Kepala Ibu Kota Negara Baru Dapat Nyinyir Sana-sini Ngabalin Pasang Badan

Menanggapi banyaknya kritikan atas penunjukan Ahok, Tenaga ahli Kantor Staf Presiden Republik Indonesia Ali Mochtar Ngabalin pasang badan.

Andi Ahmad S
Kamis, 20 Januari 2022 | 13:58 WIB
Penunjukan Ahok Jadi Kandidat Kepala Ibu Kota Negara Baru Dapat Nyinyir Sana-sini Ngabalin Pasang Badan
Ali Ngabalin [ANTARA]

SuaraBekaci.id - Penunjukan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi salah satu kandidat kepala otorita Ibu Kota Negara Baru atau (IKN) di Penajam Paser, Kalimantan Timur, mendapatkan sorotan dari berbagai pihak.

Menanggapi banyaknya kritikan atas penunjukan Ahok, Tenaga ahli Kantor Staf Presiden Republik Indonesia Ali Mochtar Ngabalin pasang badan.

Dia membela mantan Gubernur DKI Jakarta untuk tidak menghiraukan kritikan dari berbagai pihak.

Ngabalin terheran-heran dengan kelompok yang tidak suka dengan peluang Ahok menjadi orang nomor satu di Ibu Kota Negara yang baru itu.

Baca Juga:Tim SAR Belum Menemukan Titik Terang, Pencarian Bocah Tenggelam di Bengkayang Masih Berlanjut

Dia menegaskan tidak ada yang salah dari masuknya nama Ahok ke bursa calon pimpinan IKN itu.

“Adakah yang bertentangan dengan culture, budaya, Indonesia ketika orang menyebutkan nama Ahok? Kenapa kita rasa gatal badan, demam, gemas-gemas gitu loh menyebutkan nama Ahok?” katanya, mengutip dari WartaEkonomi -jaringan Suara.com, Kamis (20/1/2022).

Ngabalin mengaku sangat senang jika desas - desus soal peluang Ahok memimpin IKN baru itu menjadi kenyataan. Menurutnya Mantan Bupati Belitung Timur adalah salah satu putra terbaik yang dimiliki Indonesia.

“Kalau-kalau nanti (Ahok) ditunjuk oleh Bapak Presiden, saya lagi-lagi mengucapkan ahlan wa sahlan thola’al badru alayna,” tukasnya.

Adapun peluang Ahok menjabat kepala Otorita itu dikritik sejumlah seperti Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring dan kelompok Persaudaraan Alumni 212.

Baca Juga:Jadi Calon Pemimpin Ibu Kota Baru, Tumiyana Pernah Tersangkut Kasus Penggelapan dan Pemalsuan Dokumen

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak