Pengelolaan Sampah Jadi Energi Listrik TPA Sumur Batu, LH Kota Bekasi Tunggu Hasil BPKP

Ia juga mengaku, nantinya pengelola sampah yang akan dijadikan listrik setiap harinya akan memusnahkan sampah hingga 800 ton.

Lebrina Uneputty
Minggu, 19 Desember 2021 | 14:37 WIB
Pengelolaan Sampah Jadi Energi Listrik TPA Sumur Batu,  LH Kota Bekasi Tunggu Hasil BPKP
Ilustrasi. (Suara.com/Fakhri Hermansyah)

SuaraBekaci.id - Pemerintah Kota Bekasi masih menunggu Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) soal proyek pengelolaan sampah menjadi energi listrik pada Tempat Pembuatan Akhir (TPA) Sumur Batu. sudah ditunggu 33 perusahaan 

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi Yayan Yuliana belum lama ini menjelaskan sambil menunggu dia mengaku proyek telah diminati 33 perusahaan.

“Mitra yang berminat sudah mencapai 33 perusahaan. Mereka semua sudah siap hanya tinggal menunggu proses dari kita untuk lelang,” ujarnya

“Kita sedang menunggu hasil dari BPKP. Mudah-mudahan bulan ini (Desember 2021) selesai dan hasilnya bisa keluar,” tambah Yayan Yuliana.

Ia juga mengaku, nantinya pengelola sampah yang akan dijadikan listrik setiap harinya akan memusnahkan sampah hingga 800 ton.

Kemudian untuk berapa besar daya listrik yang dihasilkan nantinya akan dipaparkan oleh perusahaan yang bekerjasama.

“Memang kalau sampah yang akan dikelola capai 800 ton. Kalau daya listrik yang dihasilkan saya belum tahu nanti akan di sampaikan oleh perusahaan yang kerjasama. Saya lupa dayanya berapa yang pasti sudah ada,” terangnya.

Dirinya juga berharap, tahun ini bisa selesai dari BPKP sehingga dapat ditindaklanjuti dengan proses kerjasama dengan mitra.

Namun, untuk jumlah pagu anggaran, dirinya belum mengetahui berapa nominal dalam membangun pengelolaan sampah menjadi listrik.

“Karena anggaran pembangunan sebagai investasi bukan dari pusat, Provinsi atau Pemkot. Maka kita mau bermitra dan mau bekerjasama. Sehingga kita akan memiliki mana yang paling bagus dan mana yang paling terbaik,” ungkapnya.

Ia berharap perusahaan yang nantinya terpilih tidak seperti perusahaan sebelumnya yang dinilai gagal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini