Michael Van Der Mark, Pembalap Berdarah Indonesia yang Suka Makan Soto Ayam dan Indomie

Van Der Mark memiliki kesempatan untuk tak hanya menjajal trek baru di Mandalika namun juga menjalani hobinya, yaitu mencicipi masakan Indonesia

Lebrina Uneputty
Sabtu, 20 November 2021 | 09:03 WIB
Michael Van Der Mark, Pembalap Berdarah Indonesia yang Suka Makan Soto Ayam dan Indomie
Pebalap tim BMW Motorrad WorldSBK Michael Van Der Mark di Sirkuit Pertamina Mandalika, Lombok, NTB. (19/11/2021) (ANTARA/Aditya E.S. Wicaksono)

Target di Kejuaraan World Superbike, Mandalika

Tahun ini Van Der Mark tak melihat target di kejuaraan dan fokus untuk mempersiapkan musim selanjutnya bersama BMW terlebih tahun depan ia akan mendapat tandem baru yaitu Scott Redding, yang menggantikan pebalap veteran Tom Skyes.

"Kami memiliki paket yang sangat baik, kami hanya perlu menyatukan seluruh titik kekuatan kami dan berupaya bertarung di podium di setiap akhir pekannya.

"Rekan saya sekarang, Tom, adalah pebalap yang cepat, dan sangat menyenangkan mendapat tandem yang cepat lagi tahun depan bersama Scott."

Baca Juga:Jadwal Lengkap Balapan WSBK di Sirkuit Mandalika Lombok

Pembalap tim BMW MOTORRAD WorldSBK Michael Van Der Mark melaju saat latihan bebas pertama (FP1) di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (19/11/2021). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.
Pembalap tim BMW MOTORRAD WorldSBK Michael Van Der Mark melaju saat latihan bebas pertama (FP1) di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (19/11/2021). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.

Karir van Der Mark

Van Der Mark merupakan salah satu pebalap yang cukup kompetitif di ajang WSBK, selalu finis peringkat tujuh besar klasemen selama tujuh musim berkiprah di balap motor sport produksi masal itu.

Van der Mark mengawali kariernya di paddock World Superbike setelah merebut titel kejuaraan Superstock 600 Eropa di musim keduanya pada 2012.

Ia naik ke World Supersport Championship dan butuh dua musim saja untuk merebut gelar juara dunia balap yang berada di satu kelas di bawah WSBK setelah mengoleksi 10 podium dalam 11 balapan, termasuk enam kemenangan.

Memiliki segudang prestasi dan ayah yang seorang pebalap, Van Der Mark sebenarnya tak memiliki keinginan menjadi pebalap di masa kecilnya.

Baca Juga:Best 5 Oto: Outfit Presiden Joko Widodo di Sirkuit, Astra Finance Angel Bagikan Hadiah

Namun semua itu berubah ketika ia menonton MotoGP Belanda atau Dutch TT di usia 11 tahun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini