Menlu Taliban Kirim Surat Terbuka untuk AS, Isinya Cairkan Aset Afghanistan

Kantor Muttaqi di Kabul merilis salinan surat itu dalam beberapa bahasa termasuk bahasa Inggris.

Lebrina Uneputty
Kamis, 18 November 2021 | 14:43 WIB
Menlu Taliban Kirim Surat Terbuka untuk AS, Isinya Cairkan Aset Afghanistan
Milisi Taliban bersantai di mansion mewah milik musuhnya, Abdul Rashid Dostum. (AFP)

SuaraBekaci.id - Menteri Luar Negeri Taliban Amir Khan Muttaqi menulis Surat Terbuka kepada Kongres Amerika Serikat (AS), Rabu (17/11/2021).

Isinya, memperingatkan potensi eksodus pengungsi massal dari Afghanistan yang dapat terjadi kecuali jika Amerika mencairkan lebih dari sembilan miliar dolar aset Bank Sentral Afghanistan dan mengakhiri sanksi-sanksi keuangan lain terhadap negara itu.

Amir Khan Muttaqi menulis bahwa sanksi-sanksi itu “tidak hanya menimbulkan kekacauan” pada perdagangan dan bisnis, tetapi juga bantuan kemanusiaan yang sedianya dapat diberikan pada jutaan warga Afghanistan yang kini putus asa.

Kantor Muttaqi di Kabul merilis salinan surat itu dalam beberapa bahasa termasuk bahasa Inggris.

Baca Juga:Tikam WN Afghanistan di Medan, Pelaku Ngaku Sakit Hati

Melansir laman VOA Indonesia, Kamis (18/11/2021) Muttaqi mengatakan pemerintahnya telah berhasil membawa stabilitas politik dan keamanan di Afghanistan sejak kembali berkuasa pada 15 Agustus lalu, tetapi masalah ekonomi yang ada terus memperburuk tantangan kemanusiaan yang dihadapi.

“Saat ini tantangan mendasar rakyat kami adalah keamanan finansial, dan akar kekhawatiran ini ditujukan pada pembekuan aset-aset rakyat kami oleh pemerintah Amerika,” tambah kepala diplomat Afghanistan itu.

“Kami sangat prihatin jika situasi itu terus berlanjut, maka pemerintah dan rakyat Afghanistan akan menghadapi masalah, dan akan menjadi penyebab (terjadinya) migrasi massal di kawasan dan dunia,” tambahnya.

Gelombang Pengungsi Afghanistan

Minggu lalu Dewan Pengungsi Norwegia melaporkan sekitar 300.000 warga Afghanistan telah melarikan diri ke Iran sejak Agustus lalu, dan saat ini setiap hari sekitar 5.000 orang masih terus berusaha menyebrangi perbatasan Afghanistan menuju ke wilayah negara tetangga secara ilegal.

Baca Juga:Taliban Kirim Surat Terbuka, Desak AS Segera Cairkan Aset Afghanistan

Amerika dan Eropa telah memblokir akses Afghanistan terhadap lebih dari sembilan miliar dolar aset Bank Sentral Afghanistan, yang sebagian besar disimpan di Bank Sentral Amerika setelah pengambilalihan negara itu oleh Taliban pada 15 Agustus lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini