Google Pasang Ismail Marzuki di Hari Pahlawan, Ini Profilnya

Sebelumnya, Google memasang pejuang wanita Indonesia, Roehana Koeddoes alias Ruhana Kuddus yang merupakan seorang wartawati pertama di Indonesia.

Andi Ahmad S
Rabu, 10 November 2021 | 15:34 WIB
Google Pasang Ismail Marzuki di Hari Pahlawan, Ini Profilnya
Rayakan Hari Pahlawan, Google Doodle Ismail Marzuki. [Screenshot]

Beberapa karya Ismail Marzuki yang Terkenal

  • Tahun 1931, untuk pertama kalinya Ismail menciptakan lagu yang berjudul “Oh Sarinah” yang syairnya dibuat dalam bahasa Belanda.
  • Tahun 1935, sewaktu berusia 21 tahun muncul karyanya dalam bentuk keroncong yang berjudul Keroncong Serenata.
  • Tahun 1936, mencipta Roselani, judul ini membawa kita ke suasana romantis alam Hawaii di Samudra Pasifik.
  • Tahun 1937, muncul lagu-lagu yang mengambil latar belakang “Hikayat 1001 Malam” berjudul Kasim Baba saat Ismail berusia 23 tahun; dan mencipta gubahan keroncong yang berjudul keroncong sejati bermodus minor bernafaskan melodi yang melankolis.
  • Tahun 1938, mengisi ilustrasi musik film berjudul “Terang Bulan”. Di dalamnya ada 3 buah lagu, antara lain: Pulau Saweba, Di Tepi Laut, Duduk Termenung. Film ini dibintangi oleh Miss Roekiah, Kartolo, Raden Mochtar, dan lain-lain.
  • Ismail turut berperan dalam film tersebut, yakni bermain musik dengan rekan-rekannya sebagai pelengkap skenario. Film ini diputar di Malaya. Ismail bernyanyi untuk adegan Raden Mochtar sewaktu menyanyi.
  • Tahun 1939, keluar ciptaan sebanyak 8 buah lagu, di mana 2 lagu di antaranya berbahasa Belanda, yaitu: Als de Ovehedeen dan Als’t Meis is in de tropen.

Sedang lagu-lagu Indonesianya adalah Bapak Kromo, Bandaneira, Olee lee di Kutaraja, Rindu Malam, Lenggang Bandung, Melancong ke Bali. Dalam periode ini Ismail belum menciptakan lagu-lagu perjuangan.

Lagu ciptaan karyanya yang paling populer adalah Rayuan Pulau Kelapa yang digunakan sebagai lagu penutup akhir siaran oleh stasiun TVRI pada masa pemerintahan Orde Baru.

Ia tutup usia pada umur 44 tahun tepatnya tanggal 25 Mei 1958 di kediamannya, kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, karena penyakit paru-paru yang dideritanya.

Baca Juga:Mengenal Sosok Ismail Marzuki, yang Tampil di Google Doodle Hari Pahlawan

Namun, karya-karyanya terus hidup sampai saat ini dan diwariskan pada generasi penerus bangsa sebagai warisan yang tak ternilai.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini