SuaraBekaci.id - Pengamat Politik Kota Bekasi Aos Kuswandi menilai Musda Golkar Kota Bekasi memilih Calon Ketua DPD bisa dimenangkan Novel Saleh Hilabi asalkan tidak melawan politik dinasti.
Ini jika konteksnya kata Aos, head to head Ade Puspitasari- Novel Saleh Hilabi. Namun menurut Aos, perang yang sedang dijalani Novel sekarang adalah Politik Patronase.
"Dalam dunia politik ada namanya Dinasti politik, politik patronase, dinasti politik regenerasi politik melalui jalur darah, politik patronase, katakanlah di bawah wali kota ini masih butuh gula-gula, masih butuh perlindungan terjadilah transaksi akhirnya kemenangan tidak wajar terjadi, nego-nego politik. Jelas kalau head to head Bang Novel dan Ade ini bukan lawan seimbang. tapi ini kan ada kekuatan lain di belakangnya (belakang Ade Puspitasari)," jelas Aos.
Menurut Aos, jika pun Novel memenangkan Musda menjadi Ketua DPD Golkar Kota Bekasi pasti akan berujung dengan nego-nego politik.
"Saya melihat kalaupun ini menang, ujung-ujungnya transaksi politik. Karena syahwat politik kekuasaan itu memang menggiurkan, saat seorang berkuasa sudah habis masanya maka dia akan regenerasi jalannya adalah jalur darah. Saya lihat ini kalaupun menang (Novel) akan terjadi transaksi, nego-nego," jelas Direktur Pasca Sarjana Unisma Bekasi itu.
Kader Golkar menurut Aos seharusnya berpikir ke depan."Golkar ini kan partai yang sudah matang, janganlah lagi balik ke belakang pakai pola-pola lama. Kadang-kadang mohon maaf, parpol lokal tidak futureristik, tidak berpikir 10 - 20 tahun ke depan. Kebanyakan berpikir pragmatis," tukas Dosen Magister Ilmu Pemerintahan Unisma Bekasi ini.
Menurut dia, Bekasi sekarang tidak bisa disamakan dengan Bekasi 20 tahun yang lalu dimana pola-pola darah menjadi pertimbangan dalam berpolitik dan mencari pimpinan.
"Harus berpikir, kalau Novel menang ke depan bagaimana, kalau Ade menang ke depan bagaimana. Ketua DPD ini kan bukan sekedar kursi saja, tapi ke depannya akan menjadi perpanjangan tangan provinsi, rekomendasi kepala daerah dan sebagainya".
Golkar Kota Bekasi Diminta Dewasa dan Berpikiran jauh ke depan
Aos Kuswandi melihat saat ini Golkar Kota Bekasi masih melakukan pola-pola lama dalam berpolitik.
Aos beranggapan, politik dinasti sah-sah saja namun tidak elok dan kurang beretika.
"Harusnya ada orang kuat dalam Golkar yang bisa memberikan pencerahan ini. Harusnya bang Novel juga memberikan pencerahan ini ke tingkat kecamatan-kecamatan".
Politik yang baik kata Aos, yang tidak tergiur akan tawaran atau kontrak politik.
"Kalau politik yang baik tidak tergiur gula-gula, kan resiko politik. Kadang-kadang orang berhenti di nego-nego politik, sudahlah, mau apalagi kita. Harusnya tetap bertahan Karena kalau kita mengiyakanm new comer (Ade puspitasari), karena berat juga".
Menurut Aos, jika masyarakat politik mampu melihat ke depan maka Novel Saleh Hilabi adalah pilihan yang bisa dipertimbangkan.
"Politik itu hitungan jangka panjang, bukan jangka pendek, jangan pikirkan politik pragmatis.
Dia pun meminta Golkar Kota Bekasi untuk bersikap dewasa dalam berpolitik.
"Pengurus kecamatan yang punya hak pilih, harus melek, apakah akan jadi seperti sekarang yang sedang berjalan.Kalau di Parpol sudah begitu bagaimana di masyarakat. Golkar itu kan partai yang dewasa, matang. jangan mundur lagi ke belakang yang tidak elok. Kalau masyaraat politik melihat secara personal, maka novel sebagai pilihan yang bisa dipertimbangkan".
Seperti diketahui, Partai Golkar Kota Bekasi akan menggelar Musda ke V , di Graha Bintang, Mustika Jaya Kota Bekasi, Jumat (29/10/2021). Kandidat calon ketua DPD adalah Ade Puspitasari dan Novel Saleh Hilabi.
Ade Puspitasari diketahui adalah putri dari Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi. Kabar yang beredar, Ade Puspitasari baru-baru ini saja bergabung di Partai Golkar Kota Bekasi tepatnya 2019.