Ratusan Model Berpose Telanjang di Laut Mati yang Mulai Menyusut

Tunick menggambarkan lebih dari 1.000 model telanjang satu dekade lalu di tepi Laut Mati yang asin, yang surut sekitar satu meter setahun.

Lebrina Uneputty
Selasa, 19 Oktober 2021 | 12:25 WIB
Ratusan Model Berpose Telanjang di Laut Mati yang Mulai Menyusut
Ratusan model telanjang penuhi Laut Mati. (AFP/Menahem Kahana)

SuaraBekaci.id - Ratusan model berfoto telanjang terlihat berbaris di Laut Mati, danau yang terletak di antara Israle, Palestina dan Yordania. Terlihat mereka berbaris, tubuhnya dibalut cat warna putih.

Mereka melintasi hamparan gurun di Israel selatan dengan arahan fotografer Spencer Tunick. Mengutip Suara.com, Senin (18/10/2021), fotografer 54 tahun itu mengunjungi Israel sebagai tamu kementerian pariwisata untuk menggambarkan bahwa Laut Mati mulai menyusut.

Tunick menggambarkan lebih dari 1.000 model telanjang satu dekade lalu di tepi Laut Mati yang asin, yang surut sekitar satu meter setahun.

Pada saat Tunick kembali lima tahun kemudian, air tenang dari pemotretan pertamanya telah surut, meninggalkan pasir berkerak dan lubang pembuangan yang menganga.

"Bagi saya, tubuh mewakili keindahan, kehidupan dan cinta," kata Tunick, yang telah melakukan puluhan pemotretan telanjang skala besar di seluruh dunia.

Kini, dia memilih untuk menutupi model dengan cat putih dengan membangkitkan kisah Alkitab tentang istri Lot, yang dikatakan telah berubah jadi tiang garam.

Salah satu model, Anna Kleiman, 26, mengatakan tertarik bergabung dengan pemotretan untuk membawa kesadaran akan krisis lingkungan.

"Rasanya sangat alami, begitu Anda melepas pakaian Anda," kata mahasiswa doktoral ini. "Anda agaknya tidak ingin memakainya kembali. Saya pikir kita hanya sedikit kesulitan dengan bebatuan."

Kementerian pariwisata Israel membiayai penerbangan dan biaya darat Tunick, kata Hassan Madah, direktur pemasaran kementerian untuk Amerika.

Sedangkan kota Arad menyumbang staf dan pengeluaran lainnya, kata walikota Nisan Ben Hamo.

Beberapa pemimpin konservatif di Israel menentang proyek Tunick, dengan seorang anggota parlemen menuntut kementerian pariwisata menarik sponsornya dan menyebutnya sebagai peristiwa kekejian massal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini