Rumah Sakit Diminta Siaga Ancaman Gelombang Ketiga, Lonjakan Covid-19 Akhir Tahun

Mobilitas dan aktivitas semakin tinggi yang berpotensi menuai lonjakan Covid-19 pada akhir tahun nanti

Lebrina Uneputty
Selasa, 12 Oktober 2021 | 18:30 WIB
Rumah Sakit Diminta Siaga Ancaman Gelombang Ketiga, Lonjakan Covid-19 Akhir Tahun
Tenda darurat di RSUD AM Parikesit Kukar untuk mengantisipasi lonjakan Covid-19. [Presisi.co/Naldi]

SuaraBekaci.id - Seluruh rumah sakit di Indonesia diminta untuk bersiaga menghadapi gelombang ketiga pandemi Covid-19 yang diprediksi terjadi akhir tahun 2021 nanti.

Hal ini disampaikan Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (PERSI), Selasa (12/10/2021).

"PERSI sudah membuat edaran bulan September kemarin untuk tetap menyiagakan rumah sakit, terutama di daerah perbatasan, yang kami takutkan bukan hanya hari libur, tetapi pergerakan manusia dari satu tempat ke tempat lain, terutama di daerah perbatasan kami sudah minta rumah sakit untuk lebih siaga," kata Sekjen PERSI dr Lia G Partakusuma dalam diskusi FMB9-KPCPEN, Selasa (12/10/2021).

dr Lia G Partakusuma mengatakan, saat ini pelonggaran pembatasan sudah mulai banyak, sehingga mobilitas dan aktivitas semakin tinggi yang berpotensi menuai lonjakan Covid-19 pada akhir tahun nanti.

Baca Juga:Terendah Selama Pandemi, Kini Hanya Ada Delapan Pasien Covid-19 di RSSA Kota Malang

Katanya, tenaga kesehatan bukan menghambat pertumbuhan ekonomi masyarakat yang kini sudah kembali bergerak, namun masyarakat tidak boleh euforia sebab pandemi belum selesai.

"Kita sih orang-orang kesehatan lebih menginginkan mereka tetap berada di daerah masing-masing, mereka mau jalan-jalan ya disana saja, tapi begitu mereka sudah menyebrang, beda provinsi apalagi beda negara nah itu kemungkinan untuk masuknya virus itu kan menjadi besar apalagi kita sulit sekali," tuturnya.

Lia mengungkapkan, secara nasional angka keterpakaian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) Covid-19 sudah di bawah 10 persen.

Mereka kini bisa kembali membuka pelayanan perawatan penyakit lain yang sempat tertunda karena lonjakan gelombang kedua Covid-19.

"Sekarang kami sudah mulai membuka di akhir September dan awal Oktober, membuka pelayanan pasien-pasien non-covid, pasien yang tentu sudah cukup lama menunggu kapan dia harus ke rumah sakit, yang tadinya takut sekarang mereka sudah mulai datang ke rumah sakit," ungkap Lia.

Baca Juga:Waspada Desember 2021, Indonesia Berpotensi Dihantam Gelombang Ketiga Covid-19

Diketahui, pandemi Covid-19 telah menginfeksi 4.227.932 orang Indonesia, masih terdapat 24.430 kasus aktif, 4.060.851 orang sudah dinyatakan sembuh, dan 142.651 jiwa meninggal dunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini