SuaraBekaci.id - Berbekal ilmu dan resep dari youtube, mantan pegawai KPK yang dipecat karena Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) ini pilih berusaha dagang Nasi Goreng Rempah KS di daerah Hankam Kota Bekasi.
Tanggal 30 September 2021 lalu mereka (57 pegawai) resmi dipecat karena tidak lulus TWK, padahal perjanjian kerja belum selesai.
Salah seorangnya yaitu pejabat fungsional KPK, Juliandi Tigor Simanjuntak. Dia memilih 'move on' dari pemecatan yang sempat menjadi viral karena dianggap tidak masuk akal itu. Lalu berdagang nasi goreng.
Lokasi dagangannya di Kota Bekasi, di Jalan Raya Hankam Nomor 88 Kelurahan Jatirahayu Kecamatan Pondok Melati. Suarabekaci.id bersama rekan media lainnya pun penasaran dan menyambangi kedainya.
Baca Juga:Belum Tentukan Sikap Gabung ASN Polri, Novel Dkk Tunggu Hasil Skema Penempatan
Rupanya tempat berdagangnya bukan berbentuk kedai, hanya gerobak, kursi bahan kayu dan besi, 3 meja makan bahan kayu dan sebuah kompor masak yang diparkir di depan toko aki.
Pada Gerobaknya terpasang sebuah kain berwarna kuning bertuliskan 'Nasi Goreng Rempah KS'.
Dia mengatakan singkatan KS kepanjangan dari Kampung Sawah, dimana kampung sawah adalah daerah tempat berdiskusi dengan temannya.
"Kebetulan kami itu, suka berdiskusi (di) daerah kampung sawah, jadi sebenarnya itu singkatan dari kampung sawah, daerah di sekitar sini," jelasnya saat ditemui di lokasi, Senin (11/10/2021) malam.
Tigor Simanjuntak mengatakan, baru menjalani usaha nasi goreng bersama rekan satu gerejanya selama tiga minggu ini.
Baca Juga:Didepak dari KPK, Novel Tetap Salurkan Semangat Antikorupsi di Kampus dan Instansi
"Baru tiga minggu, saya tidak sendiri buka usaha ini, berdua sama teman dan dibantu dari teman-teman gereja," jelasnya.
Kenapa nasi goreng? "Menurut saya nasi goreng itu pertama gampang diminati, semua orang mungkin engga ada yang engga suka nasi goreng gitu," jawab Tigor.
"Yang kedua produksinya sendiri engga susah gitu, artinya saya berusaha mencari sesuatu yang engga ribet lah dalam mepriparetionnya (mempersiapkan) itu sih salah satu alasannya," tambahnya lagi.
Sedangkan untuk koki memasak Tigor mengaku Youtube lah yang menjadi guru masaknya.
"Jadi belakang ini semenjak saya dinonaktifkan aktivitas saya baca buku lalu nonton Youtube, berawal dari nonton itu saya coba-coba masak nasi goreng," jelasnya.
Namun citarasanya berbeda dia mengkombinasikan olahan nasi goreng dengan bumbu rempah-rempah.
"Menurut saya engga banyak menyajikan itu, mungkin disepanjang jalan ini ada beberapa tukang nasi goreng yang kurang lebih kita sering makan gitu, nah itu ingin saya kembangkan kira kira apa sih yang beda," ujarnya.
Omset Penjualan
Bicara dagang, pasti ada omset penjualan. Tigor Simanjuntak mengatakan, dalam semalam bisa menjual 20-30 porsi. Penjualan bisa meningkat di akhir pekan.
"Ya kalo bicara customer paling di hari Sabtu minggu, kalo di hari biasa sih engga (ramai). tapi kalo di Sabtu Minggu lumayan lah, bisa 20 hingga 30 porsi," jelasnya.
Berikut daftar menu Nasi Goreng KS Rempah:
- Nasi Goreng Rempah Ayam Krispy Rp 13 Ribu
- Nasi Goreng Rempah Telor Bakso Rp 13 Ribu
- Nasi Goreng Rempah Telor Sosis Rp 13 Ribu
- Nasi Goreng Rempah Telor Teri Rp 13 Ribu
- Nasi Goreng Rempah Telor Pete Rp 13 Ribu
- Nasi Goreng Rempah Telur Ati Ampela Rp 13 Ribu
- Nasi Goreng Rempah KS Rp 10 Ribu
Tigor Simanjuntak terlihat menyambut kedatangan pelanggan dan media dengan ramah dan terbuka.
Bicara soal pelanggan, mereka mungkin tidak menyangka kalau yang melayani nasi goreng seorang pejabat yang pernah memenjarakan sejumlah koruptor.
Tak terasa berbincang sambil menemani Tigor Simanjuntak melayani pelanggan.
Kawan sejawatnya di KPK muncul, Novel Baswedan. Mantan penyidik senior KPK itu datang bersama istri dan kedua anaknya. Mereka ingin mencicipi nasi goreng rempah olahan Tigor Simanjuntak juga.
"Saya ikut memberikan support, apapun yang kita lakukan dalam koridor menjaga integritas dalam rangka kejujuran, itu hal yang luar biasa," kata Novel saat ditanya di lokasi, Senin (11/10/2021).
Yang terpenting, lanjut Novel, Tigor membuat nasi goreng dengan hati dan bukan dengan pencitraan.
"Paling penting adalah, bang Tigor buat nasi goreng dengan hati, dengan integritas, bukan dengan pencitraan itu yang paling penting," ujarnya.
Kontributor : Imam Faisal