Tiga Ulama yang Memilih Murtad dan Pindah Agama

Berikut ini adalah deretan ulama yang memilih murtad dan pindah agama.

Lebrina Uneputty
Minggu, 03 Oktober 2021 | 16:30 WIB
Tiga Ulama yang Memilih Murtad dan Pindah Agama
Ilustrasi alquran, doa, dzikir, islam, sholat, salat (Elemen Envato)

SuaraBekaci.id - Murtad berasal dari kata Riddah atau Irtidad yang artinya Kembali. Dalam agama Islam, murtad berarti keluar dari agama Islam dalam bentuk niat, perkataan dan perbuatan. 

Berikut ini adalah deretan ulama yang memilih murtad dan pindah agama.

Sebagaimana dilansir dari Terkini.id, keputusan pindah agama adalah hak setiap individu. Bahkan, ada deratan ulama yang memilih pindah agama.

Berikut tiga orang ulama yang memutuskan berpindah keyakinan atau keluar dari ajaran agama Islam:

1. Imad Uddin Lahiz

Ulama paling tersohor kelahiran India, Imad Uddin Lahiz ini mulai tertarik pindah agama setelah adanya perdebatan besar di Kota Agra pada 1854. Imad Uddin Lahiz adalah sosok yang dibesarkan di lingkungan keluarga muslim taat.

Imad dikenal sebagai penerjemah Al-Quran ke bahasa Urdu. Kemudian, Imad mempelajari kehidupan seorang sufi Maulvi Safdar Ali. Sejak itu, Imad serta keluarganya memilih berpindah keyakinan.

2. Khalif Majid Hassan

Khalif Majid Hassan adalah seorang mantan petinggi Perserikatan Islam di Inggris pada tahun 1974. Ia membaca Al-Quran dan buku-buku Islam. Keyakinannya berkurang saat ia membandingkan isi buku yang tak sepenuhnya sama seperti yang diajarkan Nabi.

Pada tahun 1985, Khalif membahas soal agama Islam di keluarganya yang taat pada ajaran Kristen. Namun, pihak keluarganya enggan meneruskan perdebatan dan mengatakan bahwa suatu saat Khalif akan pindah ke agama yang sama dengan mereka.

Saat itu ia berdoa dan meminta petunjuk agar keluarganya bisa masuk Islam namun keluarganya serta ratusan jemaat lain mendoakannya kembali ke ajaran Kristus.

Pada 1986, ia mengubah keyakinannya dan menjadi pemimpin gereja paling berpengaruh di Inggris.

3. Hajji Husman Mohamed


Hajji Husman Mohamed memilih meninggalkan keyakinannya sebagai muslim pada tahun 2003, lantaran mendapat lingkungan yang tidak baik di Ethiopia sejak kecil.

Hal itu diperparah dengan keadaan pemerintah yang semakin tidak peduli dengan kerusakan di tempat ibadah termasuk gereja hingga ia memilih untuk berpindah keyakinan.

Mirisnya, dalam artikel di situs Journeytoorthodoxy, terdapat cerita yang menjelaskan bahwa ia dan keluarganya disiksa karena ketahuan pindah agama. Terdapat saksi mata menyebutkan bahwa istrinya yang tengah hamil tak luput dari penganiayaan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini