G30S PKI: Tekanan Dahsyat di Pondokgede, Jatiasih Sebelum Malam Penculikan 7 Jendral

Ali Anwar: PKI itu bagaikan raksasa berkaki lempung. Temuan senjata Chung di Pondokgede

Lebrina Uneputty
Kamis, 30 September 2021 | 08:04 WIB
G30S PKI: Tekanan Dahsyat di Pondokgede, Jatiasih Sebelum Malam Penculikan 7 Jendral
Salah satu bagian paviliun Gedung Juang Tambun, tempat para anggota PKI ditahan sebelum diadili di Jakarta. (Kemdikbud)
Senjata Chung. (indomiliter.com)
Senjata Chung. (indomiliter.com)

Dalam proses pembersihan PKI di Indonesia. Bukan saja militer yang bergerak, tapi juga masyarakat dan pemuda setempat turut dalam gerakan.

"Anak-anak Bekasi ini cukup hebat karena bekerjasama dengan Kodim Bekasi (membersihkan PKI di Bekasi), tapi mereka diberi pengarahan jangan sampai membunuh (anggota PKI), tapi harus diadili, yaa kalau digebukin dulu biasalah tapi nggak sampai mati. Jadi ketemu (anggota PKI) digebukkin lalu kasih ke Militer, ketemu digebukin kasih ke militer," kisah Ali Anwar.

Dalam kegiatan pembersihan itu, para pemuda Bekasi menemukan senjata yang digunakan PKI.

"Jadi jaman PKI itu semua orang boleh punya senjata, Angkatan darat, laut, petani boleh pegang senjata. Di pondok Gede, karena pondok gede itu kan dekat Halim. Petinggi PKI kan ada di Halim nah ditemukan tuh senjata Chung itu".

Baca Juga:G30S PKI: Pengkhianatan PKI Terhadap KH Noer Ali

Menurut Indomiliter.com, senjata Chung asilnya dirancang Sergei Gavrilovich Simonof tahun 1943. Kemudian diproduksi kembali oleh China tahun 1956.

Temuan tersebut diperiksa kemudian disimpan oleh negara. "Saya nggak tahu disimpan di museum atau dimana saya kurang tahu, tapi yang jelas langsung diamankan".

Seperti diceritakan sejarah, tujuh jendral perwira tinggi dan beberapa orang lainnya diculik di depan istri dan anak, dibunuh, dibantai tanpa ampun lalu dibuang ke dalam lubang buaya pada malam G30 S PKI. 

Untuk diketahui, Lubang Buaya adalah kawasan di Perbatasan Bekasi-Jakarta,
Konon, nama itu tersemat karena keberadaan Buaya Putih di sungai yang membelah wilayah administratif Bekasi-Jakarta. Di sanalah para perwira tinggi dan beberapa orang lainnya dibuang.(*)

Baca Juga:Sejarah G30S PKI di Depok, Pelaku Sejarah: Warga Lebih Takut Sama RPKAD Dibanding PKI

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini