Fenomena Alam Semesta yang Sudah Dijelaskan Dalam Al-Quran

Berikut ini daftar fenomena yang tercantum dalam Al-Quran.

Lebrina Uneputty
Minggu, 26 September 2021 | 10:10 WIB
Fenomena Alam Semesta yang Sudah Dijelaskan Dalam Al-Quran
Ilustrasi dentuman Big Bang. [Shutterstock]

SuaraBekaci.id - Sejumlah fenomena alam semesta yang belakangan baru diketahui ilmuwan, ternyata sudah tertulis dalam kitab suci Al- Quran. Kitab suci yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW kurang lebih 14 tahun lalu.

Hal ini membuktikan Al-Qur'an bukan karangan manusia, melainkan firman Allah yang kebenarannya tak diragukan lagi. Perkembangan ilmu pengetahuan semakin membuktikan kebenaran Al-Qur'an.

Dilansir dari JabarEkspres.com, Dr. Ing. Ir. Rudi Rubiandini R.S. dalam kajian Al-Qur'an dan Sains bertajuk Fenomena Alam Semesta dalam Pandangan Al-Quran dan Sains.

Acara yang diselenggarakan Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Organisasi Wilayah (Orwil) Jawa Barat itu mengungkap apa yang ada di dalam Al-Qur’an dan sains tidak pernah berbenturan.

Baca Juga:Bacaan Ayat Al Quran saat Sedih, Bisa Jadi Obat Penenang

Maka kita sebagai Muslim harus yakin dengan Al-Qur’an. Kehadiran Al-Qur’an seringkali hanya kita lantunkan dengan indah, namun juga perlu, bagaimana menyelami Al-Qur’an sampai mengkajinya, mendalaminya sesuai dengan keilmuan masing-masing.

Dilansir Detik.com Berikut ini daftar fenomena yang tercantum dalam Al-Quran.

  • Dua laut yang bertemu namun airnya tidak menyatu

Di dalam Al-Qur'an telah dijelaskan bahwa ada dua laut yang saling bertemu namun keduanya tidak menyatu. Ini terjadi di Selat Gibraltar yang menghubungkan Lautan Mediterania dan Samudera Atlantik.

Para ilmuwan menjelaskan, fenomena tersebut terjadi karena air laut dari Samudera Atlantik dan dari Laut Mediterania memiliki karakteristik yang berbeda, dilihat dari suhu air, kadar garam, dan kerapatannya.

Bertemunya dua lautan ini dijelaskan Al-Quran dalam surah Ar-Rahman ayat 19-20.

Baca Juga:Cara Buang Racun di Tubuh Berdasarkan Al-Quran dan Sains

"Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing." (QS. Ar-Rahman: 19-20).

  • Api di dasar laut

Seorang ahli geologi asal Rusia Anatol Sbagovich dan Yuri Bagdanov seorang ilmuwan asal AS, meneliti kerak bumi dan patahannya di dasar laut lepas pantai Miami.

Mereka kemudian menemukan lava cair yang mengalir disertai abu vulkanik yang suhunya mencapai 231 derajat celcius. Fakta sains ini disebutkan dalam Al Quran surah At-Tur ayat 6.

"Dan laut yang di dalam tanahnya ada api." (QS. At-Tur: 6).

  • Garis edar tata surya

Ahli astronomi menyatakan bahwa matahari memiliki kecepatan bergerak sebesar 720.000 kilometer per jam ke arah bintang vega yang telah disebutkan dalam Al-Qur'an dimana matahari tetap beredar di garis edarnya.

Selain Matahari, semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi matahari bergerak sesuai garis edar yang telah ditetapkan. Hal ini dijelaskan di dalam Al-Qur'an surah Al-Anbiya ayat 33.

"Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya." (QS. Al-Anbiya: 33)

  • Ledakan raksasa (Big Bang)

Big Bang diyakini sebagai peristiwa yang menyebabkan terbentuknya alam semesta. Teori ini didasarkan pada kajian kosmologi mengenai bentuk awal dan perkembangan alam semesta.

"Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tidak juga beriman?" (QS. Al-Anbiya: 30).

  • Terbentuknya air hujan

Jauh sebelum para ilmuwan mengemukakan teori mengenai terbentuknya air hujan, di dalam Al-Qur'an sudah dijelaskan mengenai peristiwa alam yang sering kita lihat ini dalam surah Ar-Rum ayat 48-49.

"Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal, lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya, tiba-tiba mereka menjadi gembira. Dan sesungguhnya sebelum hujan diturunkan kepada mereka, mereka benar-benar telah berputus asa." (QS. Ar-Rum ayat 48-49).

  •  Sungai di dasar laut

Fenomena sungai di dasar laut ditemukan oleh ilmuwan asal Prancis Jacques Yves Cousteau. Para ahli menyebut fenomena sungai di dasar laut sebagai lapisan hidrogen sulfida, karena air yang mengalir di sungai dasar laut ini memiliki rasa air tawar. Selain itu, sungai dasar laut ini ditumbuhi daun-daun dan pohon. Al-Qur'an surah Al-Furqan ayat 53 menjelaskan fenomena ini.

"Dan Dialah (Allah) yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan), yang satu tawar dan segar dan yang lainnya asin. Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang tidak tembus." (QS. Al-Furqan: 53)

  • Sidik jari manusia

Sebelum ditemukan pada akhir abad ke-19, mayoritas orang menganggap sidik jari sekadar lengkungan pada jari tanpa arti. Faktanya, sidik jari manusia diciptakan berbeda-beda sebagai tanda pengenal mereka. Bahkan mereka yang terlahir kembar identik pun, memiliki pola sidik jari yang berbeda.

Penelitian yang dilakukan oleh Sir Francis Golt akhirnya membuat sidik jari menjadi metode ilmiah identifikasi pada 1880. Kesempurnaan jari manusia ini dijelaskan dalam Al-Qur'an surah Al-Qiyamah ayat 3 yang membahas rekonstruksi jemari manusia.

"Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya? Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna." (QS. Al-Qiyamah: 3).

Tentu saja masih banyak fakta sains dan pengetahuan yang bahkan belum kita ketahui, namun sudah dijelaskan di dalam Al-Qur'an. Hal itu membuktikan betapa terbatasnya ilmu manusia, sedangkan ilmu Allah SWT meliputi segala sesuatu dan tak terbatas. (*)

Reporter: Haerani Hambali

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini