Menurut Rob Lott, juru kampanye di Whale and Dolphin Conservation, mengatakan bahwa perilaku paus itu adalah akibat langsung dari orca Islandia yang ditangkap secara liar.
Kiska dibesarkan di lingkungan buatan selama empat dekade terakhir.
Lott menambahkan bahwa perilaku Kiska juga terlihat pada paus pembunuh lainnya yang merasa bosan karena bertahun-tahun hidup di dalam tangki.
Ia menjelaskan bahwa stres kronis dapat berdampak pada sistem kekebalan dan fisiologi paus pembunuh. Hingga saat ini pihak MarineLand belum memberikan komentar.
Baca Juga:Ditelusuri BPSPL Denpasar 2 Pemuda NTB Ambil Paus Kepala Melon yang Terdampar
Itulah kisah Kiska, paus pembunuh yang mengalami stres karena kesepian terlalu lama menjalani hidup sendirian.
(Suara.com/ Lintang Siltya Utami).