SuaraBekaci.id - Masyarakat diminta untuk segera divaksin dan jangan pilih-pilih vaksin. Ini disampaikan Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementrian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi dalam keterangan pers di Jakarta, (Senin 13/09/2021)
Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, apapun bentuknya semua vaksin COVID-19 yang digunakan di Indonesia terbukti aman dan berkhasiat.
“Kita masih harus bekerja keras untuk memenuhi target vaksinasi, mengingat masih ada sejumlah daerah yang capaian vaksinasinya masih di bawah 20 persen dari target sasaran. Untuk daerah yang masih rendah capaian vaksinasinya, diharapkan bisa mempercepat agar pandemi dapat segera terkendalikan,” ujarnya.
Menurut Siti Nadia Tarmizi, Indonesia memerlukan kolaborasi berbagai pihak untuk mempercepat dan memperluas program vaksinasi, terutama di daerah-daerah yang capaian vaksinasinya masih rendah. Kolaborasi ini, tidak hanya melibatkan pemerintah maupun instansi terkait, tetapi juga peran serta masyarakat secara luas.
Sementara itu Indonesia terus menambah stok vaksin jadi maupun bentuk bahan baku, "Dalam dua hari ini, Indonesia mendapatkan tambahan ketersediaan vaksin jadi sekitar 9,5 juta dosis. Dengan demikian, vaksin yang sudah tiba di Indonesia hingga saat ini mencapai 240 juta dosis lebih, baik dalam bentuk bahan baku maupun vaksin jadi," jelasnya.
Dia menjelaskan, Pemerintah Indonesia menerima vaksin COVID-19 dalam bentuk jadi sekitar 9,5 juta dosis melalui tiga gelombang pengiriman yang tiba di Bandara Soekarno Hatta, Ahad (12/9/2021) dan Senin (13/9/2021).
"Dalam dua hari ini, Indonesia mendapatkan tambahan ketersediaan vaksin jadi sekitar 9,5 juta dosis. Dengan demikian, vaksin yang sudah tiba di Indonesia hingga saat ini mencapai 240 juta dosis lebih, baik dalam bentuk bahan baku maupun vaksin jadi”.
Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa seluruh vaksin itu tiba di Indonesia melalui pengiriman tahap 58, 59, dan 60.
Vaksin tahap 58 sebanyak 2.296.960 dosis vaksin siap pakai merek Sinovac, tiba di Indonesia pada Ahad (12/9/2021). Vaksin tersebut diperoleh lewat jalur COVAX Facility, yakni solidaritas global yang diprakarsai dengan tujuan pengendalian pandemi Covid-19.
Sedangkan Senin (13/9/2021), Indonesia menerima kedatangan vaksin tahap 59 dan 60 dalam bentuk vaksin jadi Sinovac tiba sekaligus. Vaksin tahap 59 didatangkan sebanyak 5 juta dosis vaksin menggunakan Maskapai Garuda Indonesia. Sedangkan vaksin tahap 60 sebanyak 2.295.680 dosis vaksin jadi yang didapat melalui kerja sama COVAX Facility, kata Nadia.
“Terus bertambahnya stok vaksin tentu akan memberikan andil dalam akselerasi cakupan vaksinasi di Indonesia,” katanya.
Menurut Nadia, pemerintah terus bekerja keras mendatangkan vaksin melalui berbagai skema, yakni multilateral, bilateral dan pembelian langsung. Hal ini merupakan wujud komitmen pemerintah dalam mempercepat proses vaksinasi di Indonesia agar bangsa ini bisa segera keluar dan bangkit dari pandemi.
"Untuk mengetahui info terkait lokasi vaksinasi terdekat, masyarakat dapat mengakses s.id/infovaksin," kata Nadia
Selain memastikan ketersediaan, kata Nadia, berbagai upaya percepatan vaksinasi terus digencarkan pemerintah. Sebagai hasilnya, per 12 September 2021, Indonesia telah menyuntikkan 72.876.368 dosis vaksin pertama dan 41.785.594 dosis vaksin kedua kepada masyarakat yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Hingga 12 September 2021, PT Bio Farma (Persero) telah mendistribusikan 154.244.078 dosis vaksin ke seluruh wilayah Indonesia. Pada September 2021, tercatat 24,3 juta dosis vaksin yang sudah tersalurkan melalui rantai distribusi vaksin tersebut. Angka tersebut belum termasuk vaksin Gotong Royong dan vaksin Pfizer.