CEK FAKTA: Jokowi Bisa Jual Separuh Pulau Kaltim untuk Ibu Kota Negara Baru?

Hal itu beredar dalam narasi yang disebar akun Facebook.

Pebriansyah Ariefana
Senin, 06 September 2021 | 08:01 WIB
CEK FAKTA: Jokowi Bisa Jual Separuh Pulau Kaltim untuk Ibu Kota Negara Baru?
Presiden Joko Widodo saat berpidato Peringatan Dies Natalis ke 58 IPB University, Rabu (1/9/2021). (Istimewa)

SuaraBekaci.id - Beredar narasi Jokowi bisa jual separuh pulau Kalimantan Timur atau Kaltim untuk Ibu Kota Negara baru. Hal itu beredar dalam narasi yang disebar akun Facebook.

Dia mengunggah tangkapan layar berupa judul artikel dari ReportaseIndonesia[dot]com berjudul “Perihal Pemindahan Ibukota, Jokowi: Kita Bisa Jual Separuh Dari Pulau Kaltim”.

Berikut narasi yang beredar:

“J0NG00ZZ TETAP J00NG00ZZ BB00NGG”

Baca Juga:Mahulu Masih di Zona Oranye, Kasus Covid-19 di Kaltim Hari Ini Hanya 293

Lalu benarkah klaim tersebut?

Beredar narasi Jokowi bisa jual separuh pulau Kalimantan Timur atau Kaltim untuk Ibu Kota Negara baru.
Beredar narasi Jokowi bisa jual separuh pulau Kalimantan Timur atau Kaltim untuk Ibu Kota Negara baru.

Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan Media Suara.com, di dalam artikel reportaseindonesia tidak terdapat penjelasan bahwa Presiden Jokowi bakal menjual separuh Kaltim untuk pemindahan ibu kota.

Isi artikel itu menyebutkan bahwa Jokowi memang berencana menjual sebagian lahan ibu kota baru di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kaltim. Namun, lahan yang dijual hanya seluas 30 ribu hektare.

Langkah itu diambil karena lahan seluas 180 ribu hektare yang diperuntukkan bagi ibu kota baru terlalu luas.

Melansir dari artikel iNews.id berjudul “Biayai Pemindahan Ibu Kota Rp466 T, Jokowi Usul Jual Tanah Negara di Kaltim”, disebutkan bahwa lahan yang akan digunakan untuk ibu kota pada tahap awal hanya seluas 40 ribu hektare.

Baca Juga:Cek Fakta: Jokowi Klaim Bisa Jual Separuh Pulau Kaltim untuk Ibu Kota Baru, Benarkah?

Sementara, lahan yang akan digunakan untuk pengembangan ibu kota dalam jangka panjang seluas 110 ribu hektare. Oleh sebab itu, sisanya yang seluas 30 ribu hektare direncanakan untuk dijual.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini