Kakak Ipar Istri Gubernur Jabar Ridwan Kamil Didakwa Terima Suap Hingga Rp1 Miliar

Suap ini berhububgan dengan kasus korupsi Bantuan Provinsi (Banprov) Jawa Barat dari tahun anggaran 2017 sampai 2019 untuk Kabupaten Indramayu.

Pebriansyah Ariefana
Senin, 30 Agustus 2021 | 15:36 WIB
Kakak Ipar Istri Gubernur Jabar Ridwan Kamil Didakwa Terima Suap Hingga Rp1 Miliar
[Suara.com/Ema Rohimah]

SuaraBekaci.id - Siti Aisyah Tuti Handayani, kakak ipar istri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil didakwa terima suap hingga Rp1,150 miliar. Suap ini berhububgan dengan kasus korupsi Bantuan Provinsi (Banprov) Jawa Barat dari tahun anggaran 2017 sampai 2019 untuk Kabupaten Indramayu.

Dakwaan diberikan Anggota Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK, Feby Dwiyosupendy. Siti Aisyah Tuti Handayani merupakan mantan Anggota DPRD Jawa Barat (Jabar) 2014-2019.

Dakwaan itu pada sidang perdana pembacaan dakwaan terhadap Siti Aisyah Tuti Handayani atau Kakak Ipar Atalia Kamil, dalam perkara Bantuan Provinsi (Banprov) Jawa Barat dari tahun anggaran 2017 sampai 2019 untuk Kabupaten Indramayu.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menyerahkan "kadeudeuh" kepada atlet asal Jabar yang telah berjuang mengharumkan nama Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020. Kadeudeuh diberikan dalam upacara peringatan Hari Ulang Tahun (Jabar) ke-76 Tahun di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (19/8/2021). [ANTARA/HO-Humas Pemprov Jabar]
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menyerahkan "kadeudeuh" kepada atlet asal Jabar yang telah berjuang mengharumkan nama Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020. Kadeudeuh diberikan dalam upacara peringatan Hari Ulang Tahun (Jabar) ke-76 Tahun di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (19/8/2021). [ANTARA/HO-Humas Pemprov Jabar]

Pembacaan dakwaan ini dilaksanakan di Pengadilan Tipikor Bandung, ruang sidang II ruang sidang II Wirjono Prodjodikoro, Senin, 30 Agustus 2021.

Baca Juga:Bertemu Sosok Dosen yang Corat-Coret Tesisnya, Ridwan Kamil Beri Hadiah Ini

"Terdakwa Siti Aisyah Tuti Handayani menerima itu beberapa kali dengan nilai total Rp1,150 miliar," ujar Feby usai sidang.

Feby mengungkapkan, terdakwa lainnya yakni Ade Barkah selaku Wakil Ketua DPRD Jabar 2019-2024 juga menerima suap terkait perkara ini.

"Untuk terdakwa Ade Barkah menerima sebanyak dua kali, sebesar Rp750 juta," katanya.

Kedua terdakwa, menurut Feby, diduga menerima suap tersebut karena ikut intervensi untuk memperlancar pengusulan kegiatan dari pengusaha Carsa ES, yang bersumber dari dana Banprov untuk Kabupaten Indramayu.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau vaksinasi di kalangan pelajar di SMPN 2 Padaaldang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada Sabtu (21/8/2021). [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau vaksinasi di kalangan pelajar di SMPN 2 Padaaldang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada Sabtu (21/8/2021). [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

Kata Feby, kedua terdakwa mengintervensi Banprov Jabar itu diduga bekerja sama dengan anggota DPRD Jabar, Abdul Rozaq Muslim.

Baca Juga:Masih Berisiko, Ekonom Minta Pemerintah Tak Buru-buru Buka Objek Wisata

"Peran mereka itu (Ade Barkah dan Siti Aisyah Tuti Handayani) ketika usulan tersebut ketika masuk ke Bappenda Jabar, yaitu adanya intervensi dari Ade Barkah maupun Siti Aisyah Tuti Handayani," ujar Feby.

"Atas usaha kegiatan mereka itu, sehingga para terdakwa mendapat uang dari pengusaha Carsa ES, yang sudah disidangkan sebelumnya," tutupnya.

Kronologi suap Banprov Indramayu

Sidang suap banprov Indramayu di Pengadilan Tipikor Bandung, Senin, 30 Agustus 2021. (Ayobandung.com/Gelar Aldi S)
Sidang suap banprov Indramayu di Pengadilan Tipikor Bandung, Senin, 30 Agustus 2021. (Ayobandung.com/Gelar Aldi S)

Kasus ini berawal ketika pihak swasta Carsa As yang sebelumnya sudah dijerat KPK, menjanjikan Ade Barkah dan Siti Aisyah.

Carsa akan memberikan Siti dan Ade Barkah berupa fee 3 sampai 5 persen, bila dapat membantunya mendapatkan pengajuan dana bantuan keuangan provinsi Jawa Barat untuk kegiatan peningkatan jalan kepada pihak Dinas PUPR Kabupaten Indramayu.

Dalam rangka memperjuangkan proposal tersebut, ABS (Ade Barkah) dan STA (Siti Aisyah) beberapa kali menghubungi BAPPEDA Provinsi Jawa Barat memastikan atas usulan-usulan pekerjaan jalan yang Carsa ES ajukan di Kab. Indramayu," ungkap Wakil Ketua KPK Lili Pintauli.

Hingga akhirnya, kata Lili, Carsa Es mendapatkan proyek yang bersumber dari bantuan Propinsi Jawa Barat dengan nilai seluruhnya sekitar Rp 160,9 miliar.

Atas jasanya kemudian Carsa Es juga diduga menyerahkan uang kepada ABS (Ade Barkah) secara langsung dengan total sebesar Rp 750 juta," ucap Lili.

Sedangkan, Siti Aisyah mendapatkan uang dari Carsa sebesar Rp 1,050 miliar.

Perkara ini merupakan pengembangan mantan Bupati Indramayu Supendi sebagai tersangka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini