Vaksin Telat Datang, Jadwal Vaksinasi Dosis Kedua di Bekasi Mundur

Pemkot Bekasi menargetkan 2.016.006 jiwa yang menerima vaksin dari total populasi sebanyak 2.500.000 jiwa.

Rizki Nurmansyah
Jum'at, 27 Agustus 2021 | 19:55 WIB
Vaksin Telat Datang, Jadwal Vaksinasi Dosis Kedua di Bekasi Mundur
Suasana vaksin massal di Stadion Patriot Candrabagha, Kota Bekasi, Senin (14/6/2021). [Suara.com/Dian Latifah]

SuaraBekaci.id - Jadwal vaksinasi dosis kedua bagi masyarakat Kota Bekasi mundur dari jadwal yang sudah ditentukan sebelumnya.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan mundurnya jadwal vaksinasi dosis kedua dikarenakan telatnya pengiriman vaksin dari pemerintah pusat.

"Memang (agak telat) kalau vaksinnya datangnya on time, kita tidak terlalu sulit," kata Rahmat, Jumat (27/8/2021).

"Ini makanya nanti akan ada pergeseran-pergeseran, orang yang waktunya vaksin, (tapi) belum ada vaksinnya. Karena kalau vaksinnya kan kita nunggu pusat," lanjutnya.

Baca Juga:Warga Bekasi Mencuci Pakain di Aliran Kali yang Kotor

Pemkot Bekasi menargetkan 2.016.006 jiwa yang menerima vaksin dari total populasi sebanyak 2.500.000 jiwa.

Data Pemkot pada tanggal 24 Agustus 2021 menunjukan baru sebanyak 646.816 jiwa yang telah menerima suntikan vaksin dosis pertama.

Terpisah, Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Soebandrio menyarankan agar pemerintah daerah segera menyuntikan dosis kedua bagi warganya.

"Harus dipercepat penyelesaiannya, karena kita harus sesegera mungkin mendapatkan herd immunity," kata Amin saat dikonfirmasi, Jumat (27/8/2021).

Amin juga mengatakan, antibodi tidak akan bekerja secara maksimal jika pemberian dosis kedua tidak sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Baca Juga:Sekolah Bekasi Dibuka untuk Siswa Mau Ujian Akhir

"Kalau jadwalnya mundur 1 atau 2 hari enggak apa-apa, tapi kalau lewat dari itu respon imun dan antibodinya tidak tinggi. Karena yang dibutuhkan 2 kali suntikan. Kalau Sinovac antibodinya 65 persen, dua kali suntik ya. Kalau suntikan keduanya telat lebih dari 4 minggu, ibaratnya imun yang didapatkan di bawah 65 persen," jelasnya.

Namun begitu, dirinya tidak mempermasalahkan kebijakan pemerintah daerah yang memfokuskan untuk vaksinasi dosis pertama.

"Ya enggak apa-apa sebenarnya kalau prioritas dosis pertama, daripada tidak sama sekali. Tapi suntikan keduanya juga harus segera disusul. Yang suntikan satu dan kedua harus diselesaikan sesegera mungkin," jelasnya.

Kontributor : Imam Faisal

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini