"Kami, bangsa Indonesia dengan ini menyatakan Kemerdekaan Indonesia" tulis Bung Karno. Kalimat ini sendiri berasal dari rancangan pembukaan Undang-Undang Dasar yang lebih dahulu disusun oleh BPUPKI pada bulan Juni 1945.
Mohammad Hatta kemudian menambahkan kalimat kedua pada teks tersebut.
![Monumen Bung Hatta dan Bung Karno [shutterstock] bung Hatta, bapak berdaulat secara ekonomi](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/08/13/35293-monumen-bung-hatta-dan-bung-karno-shutterstock-bung-hatta-bapak-berdaulat-secara-ekonomi.jpg)
"Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya"
Menurut Hatta, kalimat ini menegaskan bagaimana cara menyelenggarakan revolusi nasional. Lalu naskah yang sudah komplit diketik oleh Sayuti Melik.
Baca Juga:Google Doodle Rayakan Hari Kemerdekaan HUT ke-76 RI
Proklamasi Kemerdekaan RI, Sejarah Besar untuk Bangsa Indonesia
Sejarah proklamasi kemerdekaan Indonesia kemudian terukir dengan tinta emas, saat naskah proklamasi yang sudah lengkap dibacakan oleh Soekarno.
Pembacaan teks proklamasi terjadi di rumah Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta pada pukul 10.00 WIB.
Awalnya peristiwa ini akan dilaksanakan di Lapangan Ikada. Namun karena patroli pasukan Jepang masih aktif, rumah Soekarno kemudian jadi tempat sejarah proklamasi kemerdekaan Indonesia terukir.
Naskah ini diperbanyak untuk semua masyarakat, agar semua turut merayakan proklamasi.
Baca Juga:Unik! Warga Semarang Upacara Menggunakan Pakaian dan Bahasa Jawa, Ada yang Bawa Keris
Pembacaan naskah, yang sekaligus jadi tanda kemerdekaan RI, juga dilanjutkan dengan pengibaran bendera Merah Putih. Bendera Merah Putih itu dijahit oleh Ibu Fatmawati, istri Soekarno.