Asal Usul Delta Plus, Varian COVID-19 Paling Bahaya Saat Ini

Varian baru Delta Plus atau AY.1 atau B.1.617.21 merupakan mutasi ekstra dalam protein SARS-CoV-2.

Pebriansyah Ariefana
Selasa, 03 Agustus 2021 | 11:20 WIB
Asal Usul Delta Plus, Varian COVID-19 Paling Bahaya Saat Ini
INFOGRAFIS: Perbedaan Varian Covid-19 Delta, Delta Plus, Lambda dan Kappa

SuaraBekaci.id - Asal usul delta plus, varian COVID-19 paling bahaya saat ini. Kita harus tahu fakta-fakta Delta Plus ini agar bisa menghindari berbagai kemungkinan terburuknya.

Professor of Molecular Immunology and Virology, Institute of Medical Sciences, Banaras Hindu University, Sunith K. Singh seperti dikutip dari The Conversation menyebutkan varian baru Delta Plus atau AY.1 atau B.1.617.21 merupakan mutasi ekstra dalam protein SARS-CoV-2.

Mutasi ini ditemukan setelah meneliti 45.000 sampel orang-orang yang terinfeksi varian Delta. Dari sana telah ditemukan mutasi pada sampel dari 48 orang yang pernah terinfeksi varian Delta. Untuk mendapatkan jumlah tersebut, para ilmuwan meneliti Karena keterkaitannya yang sangat erat dengan varian Delta, para peneliti sepakat menyebutnya Delta Plus.

INFOGRAFIS: Perbedaan Karakteristik Virus Corona Varian Delta dan Delta Plus
INFOGRAFIS: Perbedaan Karakteristik Virus Corona Varian Delta dan Delta Plus

Badan Kesehatan Dunia atau WHO mencatat virus ini diduga lebih menular dan resistan terhadap obat-obatan.

Baca Juga:Fakta-Fakta Corona Varian Delta Plus, Gejala Hingga Cara Mencegahnya

Varian Delta Plus diketahui menyebar di India setelah negara tersebut dilanda tsunami Covid-19 akibat varian Delta. Varian Delta Plus juga diketahui telah masuk ke Indonesia tepatnya di Provinsi Jambi dan Provinsi Sulawesi Barat.

Kendati belum banyak yang diketahui, berikut fakta-fakta corona varian Delta Plus, gejala hingga cara mencegahnya.

Ditemukan di India

Hindustan Times melaporkan varian Delta Plus pertama kali ditemukan di India. Pascatsunami Covid-19 India melaporkan sekitar 40 kasus varian Delta Plus telah diamati di negara bagian Maharashtra, Kerala dan Madhya Pradesh. Kasus Delta Plus paling awal di India adalah dari sampel yang diambil pada 5 April 2021.

Pada 16 Juni 2021, setidaknya 197 kasus Delta Plus telah ditemukan di 11 negara., antara lain Inggris (36 kasus), Kanada (1 kasus), Jepang (15 kasus), dan Polandia (9 kasus).

Baca Juga:Daftar Varian Corona Terbaru dari Lambda hingga Delta Plus

Diduga Lebih Menular

INFOGRAFIS: Perbedaan Karakteristik Virus Corona Varian Delta dan Delta Plus
INFOGRAFIS: Perbedaan Karakteristik Virus Corona Varian Delta dan Delta Plus

WHO mencatat bahwa varian Delta Plus diduga lebih menular dari Delta. Namun kesimpulan soal dugaan tersebut belum dapat diambil. Pasalnya tes genomik terhadap Delta Plus masih terbatas di India, Nepal, dan negara-negara di mana Delta Plus menyebar. Dengan demikian, belum ada kesimpulan pasti apakah varian ini lebih menular.

Gejala Varian Delta Plus

Gejala virus corona varian Delta Plus dapat diamati, seperti:

  • batuk
  • diare
  • demam
  • sakit kepala
  • nyeri dada
  • sesak napas
  • perubahan warna pada kulit ditandai dengan ruam kulit dan perubahan warna jari tangan dan kaki.

Cara Mencegah Varian Delta Plus

Masih sama dengan varian sebelumnya, cara paling efektif dalam melindungi diri adalah dengan memakai masker. Batasi lingkaran sosial pasalnya jika gelembung sosial kian membesar, maka akan semakin menyulitkan pelacakan jika salah satunya positif.

Kemudian sering mencuci tangan dan vaksinasi menjadi pelindung untuk mengurangi tingkat keparahan jika terpapar.

Penelitian terbaru menunjukkan vaksin Pfizer efektif terhadap varian Delta hingga 96 persen.

Sementara itu, vaksin Astra Zeneca efektif terhadap varian Delta hingga 92 persen apabila keduanya disuntik dengan dosis lengkap.

Sekian fakta-fakta corona varian Delta Plus mulai dari ciri khas, gejala hingga cara mencegahnya.

(Nadia Lutfiana Mawarni)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini