SuaraBekaci.id - Kasus dugaan vaksinasi COVID-19 palsu di Puskesmas Wadas, Telukjambe Timur, Karawang, masih berlanjut. Kekininan, Polres Karawang masih menunggu hasil dari laboratorium.
Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP Oliestha Ageng Wicaksana mengatakan, pihaknya masih menunggu serangkaian pengecekan yang dilakukan pihak laboratorium.
"Jadi prosesnya 0 hari, 14 hari, kemudian 1 bulan, kemudian pasca nanti imunisasi vaksin ke 2 di ceck lagi," kata Oliestha saat dihubungi SuaraBekaci.id, Kamis (22/7/2021).
"Sampai nanti 30 hari (setelah vaksin ke-2), baru kelihatan ada engga antibody (yang) tumbuh di tubuhnya dia," lanjutnya.
Baca Juga:Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana Positif COVID-19 untuk Kedua Kali, Kini Isoman
Oliestha menambahkan, pihaknya juga sudah mengecek seluruh vial tabung dan suntikan yang menjadi barang bukti dugaan kasus vaksinasi COVID-19 palsu tersebut.
"Kalau dari hasil yang kita kumpulin, vial tabung sama suntikan memang kosong, sudah tersuntik semua," katanya.
Oliestha menjelaskan, terdapat dua pendapat yang berbeda antara pasien yang mengatakan tidak disuntikan dan juga nakes yang mengatakan sudah disuntikan.
"Menurut saksi bahwa tidak disuntik dan videonya sudah kita lihat sama-sama. Keterangan dari nakes sudah disuntikan dan dibuktikan dengan vial dan suntikan memang sudah kosong," jelasnya.
Dia meyakini, satu-satunya alat bukti yang dapat membuktikan hanyalah hasil dari laboratorium yang jangka waktunya tidak sebentar.
Baca Juga:Positif Covid-19 Lagi, Bupati Karawang Cellica Terpapar Dari Keluarga
"Satu-satunya alat bukti yang bisa membuktikan ya ada atau tidaknya imun dalam tubuh. Imun dalam tubuh kan prosesnya tidak segera muncul," ujarnya.
"Kalau adakan berarti kan vaksin pertama sudah dilaksanakan, penyuntikan itu berarti tidak benar bahwa tidak disuntikan," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, viral sebuah video diduga nakes tidak menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada pasien. Video itu dibagikan akun Instagram @halokrw.
"Seusai unggahan itu, temannya mengomentari bahwa ada yang aneh dari proses penyuntikan tersebut, yaitu jarum ditusukkan namun langsung dicabut lagi tanpa ada proses menekan ujung bagian atas suntikan seperti penyuntikan pada umumnya," kata keterangan video tersebut yang diunggah, Selasa (13/7/2021) sore.
Sementara itu, nakes diduga vaksinator yang tidak menyuntikan vaksin dengan benar mengklaim sudah menjalankan tugas sesuai SOP.
"Saya tidak nyari sensasi, tidak nyari belas kasian atau apa. saya sesuai dengan apa yang saya kerjakan, SOP sudah saya jalankan, tinggal masyarakat yang menilai," kata nakes bernama Mola itu dalam video lanjutan yang dibagikan akun Instagram @halokrw.
Dia juga mengklaim bahwa sering mendapatkan komentar dari pasiennya bahwa pasiennya tidak merasa sakit jika disuntikan oleh Mola
"Jadi saya tarik daging, saya suntik, (kemudian) saya ambil, insyaAllah tidak terasa sakit," jelas Mola.
Mola juga berharap masyarakat tidak mudah untuk percaya terkait pemberitaan yang tidak benar atau informasi hoaks.
"Mohon masyarakat tidak percaya dengan hoaks-hoaks, atau berita tidak benar di luar sana. Percayalah dengan kami puskesmas, kami dari pandemi pertama kami ada digarda depan," jelasnya.
Kontributor : Imam Faisal