SuaraBekaci.id - Nurhadi, calon Presiden guyonan yang sempat viral dengan paket pasangan Nurhadi-Aldo (Dildo) dijemput petugas kepolisian dari Polres Kudus, Jawa Tengah. Capres Nurhadi diperiksa terkait statusnya di Facebook yang diduga menyinggung keluarga besar TNI AL dan Korps Hiu Kencana, terutama KRI Nanggala-402.
Kapolres Kudus AKBP Aditya Surya Dharma mengatakan, Nurhadi yang merupakan warga Desa Golantepus, Kecamatan Mejobo, Kudus itu dijemput dari rumahnya pada Senin (27/4) pukul 22.00 WIB.
"Untuk dimintai keterangannya di Polres Kudus," kata AKBP Aditya Surya Dharma dilansir dari Antara, Selasa (27/4/2021).
Dharma mengingatakan agar masyarakat lebih bijak dalam menggunakan media sosial agar tidak tersangkut kasus hukum. Terlebih lagi, kata dia, peristiwa yang terjadi pada KRI Nanggala-402 merupakan peristiwa duka.
Baca Juga:Torpedo hingga Hydrophone KRI Nanggala Berhasil Diangkut TNI Pakai Alat Ini
"Prajurit yang gugur merupakan prajurit terbaik bangsa. Hendaknya ada rasa simpati terhadap keluarga korban," ujarnya.
Dia menjelaskan, saat ini Nurhadi diperiksa sebagai saksi. Pihaknya masih mendalami tujuan dan motif dia membuat status di FB.
Berdasarkan instagram Infokomando, terlihat ada status NH yang terkait kapal selam yang dinilai dipermasalahkan lengkap dengan foto yang bersangkutan. Kemudian ada tayangan video NH menyampaikan permintaan maaf atas statusnya itu.
Sebelumnya, Nurhadi calon presiden guyonan yang kerap tampil dengan quotes-quotes lucu viral kembali. Namun kali ini sangat tidak etis dan dinilai tak empati dengan musibah kapal selam KRI Nanggala-402 yang tenggelam.
Pria yang kerap tampil dengan meme Nurhadi-Aldo itupun kemudian minta maaf. Ia mengakui memang mengunggah guyonan soal KRI Nanggala-402 tersebut. Karena banyak yang protes, kemudian ia menghapus konten itu.
Baca Juga:Komentar Tak Senonoh soal KRI Nanggala, Pria di Medan Jadi Tersangka
Presiden Guyonan Nurhadi mengakui unggahannya yang menyakitkan keluarga besar TNI AL itu.
Ia memosting guyonan soal KRI Nanggala pada Minggu 25 April 2021 pagi di akun media sosialnya. Tak lama banyak protes dan dia diingatkan temannya soal guyonannya tak pantas tersebut.
Akhirnya sorenya, calon presiden Nurhadi menghapus postingannya.