SuaraBekaci.id - Seorang mahasiswi di Inggris Megan Younger-Watson ditemukan tewas dalam kondisi tergantung. Dia ditemukan tewas usai mengaku putus asa telah dilecehkan secara seksual dalam sebuah pesta pada 15 Februari 2021 di Ipswich.
Menyadur New York Post, Kamis (25/2/2021) Megan Younger Watson memberi tahu telah putus asa kepada teman-temannya.
Megan Younger-Watson ditetapkan Pengadilan Koroner Suffolk County memakai kokain, ekstasi, dan Xanax di tubuhnya ketika dia meninggal. Namun, kadar alkoholnya relatif rendah.
Polisi Suffolk Det Inspektur Daniel Connick mengakui "jelas" bahwa Younger-Watson "sangat mabuk" untuk menyetujui hubungan seks, menurut laporan The Sun.
Baca Juga:LeBron James, Megan Rapinoe dan Atlet AS Sambut Kemenangan Joe Biden
Ibu dari Megan, Natashia Younger-Watson kepada The Sun mengatakan kalau putrinya merupakan anak paling cerita.
"Megan adalah salah satu orang paling indah, paling ceria, dan paling bahagia yang pernah Anda temui. Dia menempatkan semua orang sebelum dirinya sendiri. Itulah mengapa ada penghormatan besar untuknya. Dia benar-benar luar biasa," katanya mengenang Megan.
Megan memiliki riwayat kecemasan dan depresi setelah ia dikeluarkan dari asrama Christchurch House.
Malam sebelum kematiannya, Younger-Watson keluar bersama teman-temannya untuk berpesta di pub Grinning Rat. Kemudian dia bergabung dengan sekelompok orang untuk melanjutkan pesta di apartemen menurut lapora Ipswich Star.
Catatan Redaksi:
Baca Juga:Chord dan Lirik Savage Megan Thee Stallion
Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecederungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.
Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email [email protected] dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan 24 jam.