Geger! Desa Pantai Bahagia Ancam Pisah dari Bekasi, Mau Gabung ke Jakarta

Wilayah mereka setempat telah diterjang banjir selama 3 hari karena tanggul Sungai Citarum jebol.

Pebriansyah Ariefana
Rabu, 10 Februari 2021 | 19:09 WIB
Geger! Desa Pantai Bahagia Ancam Pisah dari Bekasi, Mau Gabung ke Jakarta
Sejumlah anak nampak tengah menerjang banjir Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi.(Dok/Pemerintah Desa Pantai Bahagia)

SuaraBekaci.id - Desa Pantai Bahagia ancam pisah dari Bekasi karena merasa tak diperhatikan Pemerintah Kabupaten Bekasi. Mereka ingin bergabung dengan Jakarta.

Desa Pantai Bahagia ancam disintegrasi dari Bekasi itu ada di Muara Gembong Kabupaten Bekasi. Mereka merasa tidak mendapatkan perhatian dari Pemkab Bekasi.

Wilayah mereka setempat telah diterjang banjir selama 3 hari karena tanggul Sungai Citarum jebol.

Akses warga Desa Pantai Bahagia terputus. Warga setempat membutuhkan bantuan bahanan makanan karena tidak ada aktivitas penjual.

Baca Juga:Merasa Tak Diakui Bekasi, Desa Pantai Bahagia: Kita Gabung Bang Anies Aja

Sekretaris Desa Pantai Bahagia Ahmad Qurtubi mengatakan sejauh ini sudah ada sejumlah warga yang dievakuasi.

Mereka dievakuasi ke rumah keluarganya yang tak terdampak banjir dan ke Karawang.

"Kalau yang ketinggian airnya itu tinggi mereka bersedia untuk dipindah yang penting mereka aman," katanya.

Pemkab Bekasi seharusnya dapat mempertimbangkan keselamatan masyarakat serta akses warga yang terputus dengan menyalurkan bantuan bahan makanan.

Mereka merasa akan mendapatkan perhatian lebih jika berada di daerah lain. Seperti, Pemprov DKI Jakarta.

Baca Juga:Tolong! Masyarakat Pantai Bahagia Bekasi Sangat Membutuhkan Bahan Makanan

"Kan ini dalam kedaruratan masa nggak bisa kirim bantuan, tadi kades sampai bilang 'kita kayanya kagak diaku, pindah ke bang anies aja lah'," katanya.

Qurtubi berharap agar bantuan bahan makanan untuk masyarakat di desanya dapat segera tersalurkan. Karena akses warga setempat terputus akibat banjir yang telah 3 hari melanda wilayah setempat.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bekasi Henri Lincoln menjelaskan, terdapat mekanisme yang harus ditempuh dalam penyaluran bantuan bagi warga terdampak banjir.

"Bantuan diberikan kepada warga di pengungsian. Jika warga tidak mengungsi maka khawatir akan menjadi masalah atau temuan di kemudian hari," kata Henri saat dihubungi SuaraBekaci.id, Rabu (10/2/2021).

Dia mengatakan, penyaluran bantuan juga dilakukan dengan berkoordinasi ke instansi lain. Seperti penyaluran air bersih dengan PDAM Tirta Bhagasasi dan Dinas Sosial Kabupaten Bekasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini