SuaraBekaci.id - Praktik aborsi ilegal di Bekasi dibongkar Polda Metro Jaya. Tiga orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut yakni pasangan suami istri berinisal ST dan IR serta seorang pasien berinisial RS.
IR berperan sebagai orang yang melakukan praktik aborsi ilegal tidak memiliki kompetensi tenaga medis. Dia hanya pernah bekerja di klinik aborsi.
Hal itu diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan penyidik Polda Metro Jaya kepada IR.
"Yang bersangkutan pernah bekerja di klinik aborsi juga pada 2000 selama kurang lebih hampir empat tahun, tugasnya bagian membersihkan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus dilansir dari Antara, Rabu (10/2/2021).
Baca Juga:Polisi Bongkar Praktik Aborsi Ilegal di Mustika Jaya Bekasi
Yusri mengatakan, dalam praktik aborsi ilegal itu IR bekerja sama dengan suaminya, ST. ST berperan mencari pasien yang akan diaborsi.
Praktik aborsi ilegal itu mereka lakukan di rumah tinggal mereka di Padurenan, Mustikajaya, Kota Bekasi. IR, ST dan RS ditangkap pada 1 Februari 2021 di rumah tersebut.
"Pengakuannya buka di sana 15 korbannya, tapi yang berhasil dilakukan penindakan aborsi ada sebanyak 12. Kami masih dalami, apakah pengakuan itu betul atau tidak," ujar Yusri.
Saat ini mereka telah ditangkap polisi. Atas perbuatannya, mereka dijerat Pasal 194 junto Pasal 75 UU Nomor 36 tentang Kesehatan, Pasal 77 UU Nomor 35 tentang perubahan atas UU Nomor 23 tentang perlindungan anak dengan. Mereka terancam hukuman penjara maksimal 10 tahun.
Baca Juga:Ibu Ini Nekat Aborsi Janin, Alasannya karena Suami Sakit dan Faktor Ekonomi