SuaraBekaci.id - Pegiat media sosial Permadi Arya atau Abu Janda mengaku kalau dirinya merupakan korban dari cuitan twitter yang kronologinya dipotong. Abu Janda menyatakan hal itu menyusul pelaporan dirinya atas dugaan ujaran kebencian bernada suku, agama, ras dan antargolongan atau SARA karena cuitan yang di dalamnya terapat kata-kata 'Islam arogan'.
Abu Janda menyatakan, kalau cuitan yang menyebut kata 'Islam arogan' itu dia sampaikan menjawab cuitan dari Usataz Tengku Zulkarnain melalui akun twitter @tengkuzul.
Abu Janda menjelaskan bahwa dirinya merupakan korban dari cuitan twitter yang dipotong ini melalui akunnya @permadiaktivis1 dengan menautkan sebuah video.
"Video Kiai NU dari Barisan Ksatria Nusantara, yakin Abu Janda tidak punya niat menghina islam. Betul Kiai, saya korban twit yang dipotong kronologinya tanpa konteks. Padahal itu twit ditujukan ke TengkuZul, & hanya untuk TengkuZul. Bukan ditujukan untuk generalisasi semua islam," kata Abu Janda melalui akunnya.
Baca Juga:Abu Janda: Saya Tidak Pernah Bilang 'Islam Arogan'
Pada video yang diunggah Abu Janda, disampaikan bahwa Ketua Umum Badan Ksatria Nusantara (BKN) Muhammad Rofi'i Mukhlis bersama sejumlah kiai telah bertemu dengan Abu Janda.
Disampaikan bahwa Rofi'i sempat menunggu Abu Janda selama 4 namun akhirnya dipertemukan.
"Nah alhamdulilah Abu Janda bertemu kita dan para kiai semuanya. Dan hasilnya, kami berkeyakinan bahwa Abu Janda atau Permadi tidak ada niatan sedikit pun untuk menghina Islam," katanya pada video tersebut.
"Apalagi Abu Janda sendiri ketika saya tanya kamu agamanya apa?, 'Islam Gus'," sambung Rofi'i.
Kata dia, pada pertemuan tersebut Abu Janda juga menyampaikan permintaan maaf atas kesalahpahaman yang terjadi akibat cuitannya.
Baca Juga:Besok, Abu Janda Diperiksa Perdana Kasus Cuitan Islam Arogan di Bareskrim
"Maka dari itu kami selaku pengurus Barisan Ksatria Nusantara yang mana di dalamnya juga ada para kiai-kiai dengan ini menyampaikan permohonan maaf saudara Abu Janda kami terima dan insyaallah kami maafkan," ujarnya.