SuaraBekaci.id - RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi atau yang juga dikenal dengan RSUD Kota Bekasi memiliki perjalanan panjang sebelum menjadi Badan Layanan Unit Daerah (BLUD) dan semegah saat ini.
Berdasarkan sejarah, RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi yang berada di Jalan Pramuka Nomor 55 RT 006/006, Kelurahan Margajaya, Kecamatan Bekasi Selatan ini telah berdiri puluhan tahun.
Dilansir dari laman resmi RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid, rsudkotabekasi.net, rumah sakit ini bermula dari sebuah Balai Kesehatan pada tahun 1939.
Pada tahun tersebut, Bekasi merupakan bagian dari Keresidenan Jatinegara.
Baca Juga:Pemkot Bekasi Berencana Kelola Lahan Penuh Sampah di Kalimalang
Saat itu, ada seorang tuan tanah yang membangun balai kesehatan. Ukurannya 6x18 meter. di atas tanah seluas 400 meter persegi yang dihibahkan untuk kepentingan umum.
Tuan Tanah tersebut membangun balai kesehatan karena hatinya terketuk untuk membantu sesamanya yang sedang sakit. Sehingga beroperasional mulai 1939 sampai 1942 dengan dipimpin seorang doter Keresidenan.
Balai kesehatan tersebut mendapat perhatian saat pendudukan Jepang tahun 1942. Balai Kesehatan itu dikembangkan menjadi Poliklinik Bekasi.
Poliklinik Bekasi dipimpin seorang patriot pejuang kemerdeaan bernama Jasman.
Poliklinik Bekasi di bawah kepemimpinan Jasman mengambil peranan dalam merebut kemerdekaan. Karena, Poliklinik Bekasi menjadi basis perlengkapan P3K pada tahun 1945.
Baca Juga:Bak Robin Hood, Maling di Bekasi Bagi Uang Hasil Curian ke Orang Tak Mampu
Pada tahun tersebut Indonesia berhasil merdeka. Hal itu menyusul proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Satu tahun setelah proklamasi kemerdekaan, tepatnya pada 24 Juli 1946, Poliklinik Bekasi berubah status menjadi RS Pembantu. Kepemimpinan Jasman digantikan juru rawat dari RS Pembantu Banjaran bernama S. Wijaya.
Pada masa kepemimpinan S Wijaya, status RS Pembantu berubah mejadi RSU Kabupaten Bekasi. Kapasitasnya kala itu hanya 10 tempat tidur. Kemudian, dilkukan penambahan bangunan untuk perawat dan bidan.
Tahun 1956, S. Wijaya pensiun dari jabatannya sebagai kepala rumah sakit. Dia digantikan H. Nandom Miadi yang memimpin sampai 1970.
Selanjutnya, pada tahun 1970 RSU Kabupaten Bekasi dipimpin seorang dokter bernama dr Chasbullah Abdulmadjid. Rumah sakit tersebut dipimpin oleh satu seorang dokter dan beberapa tenaga medis.
dr. Chasbullah Abdulmadjid menjadi pemimpin di rumah tersebut selama satu tahun (1970-1971). Selanjutnya, digantikan dr Sukarno Kartasumitra yang memimpin RSU Kabupaten Bekasi selama lima tahun sejak 1971 sampai 1976.
Pada tahun 1976, status RSU Kabupaten Bekasi berubah menjadi RS kelas C dan dipimpin dr H Abdul Radjak. Dia memimpin selama selama 7 tahun sejak 1976-1983.
Kemudian, dia digantikan dr Ludin Gultom yang memimpin selama 3 tahun sejak 1983-1986.
Pada tahun 1986, dr Ludin Gultom diganti dr Hario Untoro. Doter Hario Untoro tercatat memimpin rumah sakit tersebut sampai 1997 atau 11 tahun.
Lalu dia digantikan dr H. Muhamad Soleh yang memimpin sejak 1997-1999.
Selanjutnya, RSU Kelas C tersebut dipimpin dr Rosihan Anwar, M. Kes selama 1 tahun sampai tahun 2000. Saat itu, status RSU Kelas C berganti menjadi RS Kelas B Non Pendidikan.
Tahun 2000, RS Kelas B Non pendidikan berubah menjadi RS Unit Swadana. RS Unit Swadana berlangsung selama 7 tahun di bawah tiga kepempimpinan. Yakni dr Mien S Hatta (2000 sampai 2002), dr Herry Ruswan (2002 sampai 2004) dan dr Wirda Saleh (2004 sampai 2007).
Pada tahun 2007, status RSUD Unit Swadana berubah menjadi RSUD BLUD Bertahap. RSUD BLUD Bertahap berlangsung selama 2 tahun.
Saat itu, rumah sakit tersebut dipimpin dr Bambang Djati Santoso (2007-2008) dan dr Wirda Saleh (2008-2009).
Selanjutnya, pada 2009 lalu, rumah sakit tersebut berstatus RSUD BLUD Penuh.
Hingga kini, sudah empat kali pergantian pemimpin rumah sakit. Pada 2009-2011 rumah sakit itu dipimpin dr H Iman kemudian diganti Dr dr Titi Masrifahati yang memimpin selama 4 tahun sejak 2011-2016.
Kemudian, dia digantikan dr Pusporini pada 2016-2018. Dan sejak 2018 hingga saat ini dimpim dr Kusnanto.
Perubahan Nama
Soal perubahan nama, pada 8 Juni 2016, nama RSUD Kota Bekasi diubah menjadi RSUD dr. Chasbullah A. M. Perubahan nama ditetapkan melalui keputusan Wali Kota Bekasi nomor 445/Kep.332-RSUD/VI/2016 tentang Nama Rumah Sakit Umum Daerah dr. Chasbullah A.M Kota Bekasi.
Karena kesalahan penulisan nama, maka nama tersebut kembali diubah menjadi RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi.
Pergantian nama tersebut dilakukan sesuai dengan Keputusan Wali Kota Bekasi Nomor 445/Kep.204-RSUD/IV/2017 tentang Perubahan Nama Rumah Sakit Umum Kota Bekasi yang ditetapkan tanggal 3 April 2017.