Tragis Siswi Bukan Islam Tapi Dipaksa Pakai Jilbab di SMK Negeri 2 Padang

Video tersebut pun disiarkan secara langsung di akun Facebook Elianu Hia pada Kamis (21/1/2021).

Pebriansyah Ariefana
Sabtu, 23 Januari 2021 | 07:05 WIB
Tragis Siswi Bukan Islam Tapi Dipaksa Pakai Jilbab di SMK Negeri 2 Padang
Kepala SMKN 2 Padang saat memberikan klarifikasi soal siswi nonmuslim wajib berjilbab. [Suara/B. Rahmat]

SuaraBekaci.id - Siswi bukan Islam dipaksa pakai jilbab di SMK Negeri 2 Padang. Persoalan tersebut meruncing, lantaran sekolah beralasan siswi di sekolah tersebut wajib berkerudung.

Persoalan tersebut kemudian menjadi viral.

Sebab orang tua siswi yang menolaknya mengunggah video percakapan dengan pihak sekolah.

Video tersebut pun disiarkan secara langsung di akun Facebook Elianu Hia pada Kamis (21/1/2021).

Baca Juga:Ditabrak Kereta Api, Pemotor di Padang Tewas hingga Terseret Puluhan Meter

"Lagi di sekolah smk negri 2 padang. Saya di panggil karna anak saya tdk pakai jilbab, kita tunggu aja hasil akhirnya. Saya mohon di doakan ya," tulisnya sembari membagikan video tersebut.

Screenshot akun Facebook bernama Elianu Hia saat menolak anaknya memakai jilbab. [Suara/Istimewa]
Screenshot akun Facebook bernama Elianu Hia saat menolak anaknya memakai jilbab. [Suara/Istimewa]

Dalam video tersebut, Elianu tampak berdebat dengan salah satu guru. Ia menyayangkan peraturan tersebut dan mengaku keberatan jika anaknya harus mengenakan jilbab selama bersekolah.

"Bagaimana rasanya kalau anak Bapak dipaksa ikut aturan yayasan. Kalau yayasan tidak apa, ini kan (sekolah) negeri," kata Elianu.

Pihak sekolah pun bersikeras bahwa peraturan itu sudah disepakati sejak awal siswa masuk ke sekolah itu. Para guru mengaku tak bisa mebiarkan salah satu siswa melanggar aturan itu.

"Ini tentunya menjadi janggal bagi guru-guru dan pihak sekolah ketika ada anak yang tidak ikut peraturan sekolah. Kan di awal kita sudah sepakat," kata Wakil Kepala Bidang Kesiswaan di SMKN 2 Padang itu.

Baca Juga:WN Amerika Divonis Penjara 7 Bulan Ajukan Banding

Elianu juga sempat mempertanyakan dari mana peraturan itu berasal. Ia mengaku tak pernah mendengar peraturan itu baik dari dinas terkait, pemerintah kabupaten, maupun pemerintah provinsi.

Elianu Hia mengaku keberatan dengan aturan seragam tersebut. Pasalnya, kata Elianu, jika anaknya yang bukan penganut Islam dipaksa memakai jilbab maka hal itu dinilainya sebagai pembohongan identitas terhadap agamanya yang nonmuslim.

"Ini agama saya. Kalau (anak) saya memakai jilbab seakan-akan membohongi identitas agama saya pak," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini