Jokowi Akan Disuntik Vaksin Covid-19 Pekan Depan, Sudah Ada Izin BPOM?

Selain data analisis uji klinis fase 3, BPOM sudah mengantongi data praklinik, uji klinik fase 1 dan fase 2 yang juga jadi syarat penerbitan EUA.

Bimo Aria Fundrika | Dini Afrianti Efendi
Selasa, 05 Januari 2021 | 14:49 WIB
Jokowi Akan Disuntik Vaksin Covid-19 Pekan Depan, Sudah Ada Izin BPOM?
Ilustrasi Vaksin Covid-19 (getty image)

SuaraBekaci.id - Niat Presiden Joko Widodo untuk jadi orang pertama yang mendapat vaksin Covid-19 nampaknya akan terlaksana. Ia disebut akan mendapat vaksin itu Rabu (13/1/2021) pekan depan.

Kabar suntik perdana vaksin yang akan dijalani Jokowi itu diungkapkan Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono. Menurut Heru,  mekanisme vaksinasi kepada Jokowi akan dibahas pada Jumat (8/1/2021) pekan ini.

"Iya (Rabu/13 Januari, Presiden Jokowi suntik vaksin) dan tata cara prosesnya akan dibahas pada Jumat ini," ujar Heru saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (5/1/2021).

Meski demikian, hingga kini, Badan Pengawas Obat dan Makanan  (BPOM) sendiri masih belum mengeluarkan izin penggunakan vaksin. Lantas,  mungkinkah BPOM bisa mengeluarkan EUA sebelum Jokowi divaksin? 

Baca Juga:Israel Tercepat Sedunia Vaksinasi Covid-19, Februari Bebas dari Corona

Melalui siaran persnya, BPOM mengaku saat ini sedang menganalisis data uji klinis fase 3 akhir vaksin sinovac yang dilakukan di Brasil, Turki dan Bandung, Jawa Barat.

Vaksin Covid-19 diperkirakan tersedia pada September 2020. Foto: Seorang petugas medis sedang menyuntikkan vaksin flu ke warga Asuncion, Paraguay, pada 15 April kemarin. [AFP/Norberto Duarte]
Vaksin Covid-19 . [AFP/Norberto Duarte]

"Saat ini, BPOM masih menunggu penyelesaian analisis data uji klinik fase 3 untuk mengonfirmasi khasiat atau efikasi vaksin CoronaVac. Data-data tersebut diperlukan dalam rangka penerbitan EUA," tulis BPOM berdasarkan siaran persnya kepada suara.com, Selasa (5/1/2021).

Selain data analisis uji klinis fase 3, BPOM sudah mengantongi data praklinik, uji klinik fase 1 dan fase 2 yang juga jadi syarat penerbitan EUA.

Sebelumnya Ketua Tim Uji Klinis Phase 3 Fakultas Kedokteran UNPAD, Prof. Dr. Kusnandi Rusmil, Sp.A(K), M.M. mengaku akan menyerahkan hasil uji klinis fase 3 akhir vaksin Covid-19 buatan Sinovac di Bandung, Jawa Barat pada awal Januari 2021.

"Laporan interim hingga 3 bulan pasca suntikan kedua, akan disampaikan kepada BPOM pada awal Januari 2021," ujar Prof. Kusnandi saat konferensi pers di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Rabu, 30 Desember 2020 lalu.

Baca Juga:Arahan Mendagri Tito: Tokoh Masyarakat, hingga DPRD Divaksin Bareng Nakes

Laporan interim atau laporan sementara uji klinis fase 3 akhir dibutuhkan sebagai syarat untuk penerbitan EUA oleh BPOM RI, agar 3 juta dosis vaksin Sinovac yang sudah tiba dan dibeli Indonesia bisa digunakan dan disuntikkan kepada masyarakat.

Dalam laporan interim ini nantinya akan terlihat apakah vaksin Covid-19 buatan Sinovac terbukti efektif secara efikasi atau berkhasiat mampu menangkal virus corona penyebab sakit Covid-19

Di laporan interim juga akan terlihat apakah vaksin mampu menghasilkan antibodi atau kekebalan untuk mencegah perburukan akibat Covid-19 di tubuh ribuan relawan uji klinis fase 3 akhir.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini