Masa Depan Habib Rizieq Diprediksi Jadi Wayang Kelompok Big Power

Habib Rizieq Dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu.

Pebriansyah Ariefana
Rabu, 23 Desember 2020 | 17:00 WIB
Masa Depan Habib Rizieq Diprediksi Jadi Wayang Kelompok Big Power
Pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab. [Antara]
Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menyatakan akan mendatangi Polda Metro Jaya pagi ini, Sabtu (12/12/2020). [YouTube/Front TV]
Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menyatakan akan mendatangi Polda Metro Jaya pagi ini, Sabtu (12/12/2020). [YouTube/Front TV]

“Sebab selama ini yang kita lihat kan misalnya Habib Rizieq nggak dapat apa-apa dari apa yang dia lakukan selama ini. Kalau orang melakukan proses politik itu kan mesti dia ada something. Tapi apa yang didapat Habib Rizieq? Kan tidak ada. Tapi bisa kita lihat siapa-siapa yang mendapat benefit dari kegiatan yang dilakukan oleh Habib,” jelasnya.

Mu’ti mengaku resah bila kodisinya FPI dan tokohnya cuma dimanfaatkan untuk kepentingan dalang.

“Saya justru khawatir organisasi seperti FPI ini dan tokoh-tokohnya itu hanya menjadi wayang dari sebuah kepentingan besar. Yang dia (kelompok) itu punya agenda kekuasaan dengan menggunakan Habib sebagai pionirnya,” ujarnya.

Dalam konteks lainnya, Mu’ti menduga ada kelompok yang sengaja merekayasa sesuatu demi memuluskan kepentingan besarnya.

Baca Juga:Lakukan Penipuan, Muazin Adzan Hayya Alal Jihad Terancam 4 Tahun Penjara

“Atau mungkin dalam konteks lain ada kelompok-kelompok yang sengaja merekayasa sesuatu, dia punya big agenda, agenda-agenda besar yang kita tidak tahu siapa itu. Ini betul-betul anomali ini dan menggunakan FPI ini sebagai perangkat atau instrumennya,” katanya.

Soal sosok pemimpin sentral FPI, Mu’ti berpandangan profil Habib Rizieq bisa diajak duduk bersama kok. Habib Rizieq tak segarang saat dia ada di podium.

“Habib Rizieq orangnya lembut, enak diajak bicara, tidak segarang kalau saat pidato. Orangnya peacefull oke, tapi memang mungkin beliau ini karena tulus, itu mungkin ya digunakan big power, saya tidak tahu itu, yang kemudian orientasinya gerakannya berubah. Awalnya nggak bicara politik belakang-belakang ini (gerak politik)” ulas Mu’ti.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini