Fabiola Febrinastri
Kamis, 13 Februari 2025 | 14:23 WIB
Suasana gedung bertingkat perkantoran di Jakarta, Kamis (7-3-2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraBekaci.id - Dalam acara BRI Outlook 2025, Albert Francis Park, Kepala Ekonom dari Asian Development Bank (ADB), Albert Francis Park memberikan pidatonya, sebagai berikut;

Selamat pagi, sebagai perwakilan dari Bank Pembangunan Asia, saya merasa sangat terhormat dapat berpartisipasi dalam BRI Outlook 2025, apalagi mengingat kepemimpinan historis BRI selama bertahun-tahun dalam mempromosikan inklusi keuangan dan pembangunan berkelanjutan.

Hari ini, saya ingin membahas lima topik. Pertama, saya akan berbicara tentang proyeksi ekonomi untuk Indonesia dan Asia Tenggara.

Kedua, saya ingin membahas apa yang bisa kita pelajari dari penelitian ekonomi terbaru mengenai kapan pembiayaan mikro benar-benar berhasil untuk mempromosikan pertumbuhan dan meningkatkan pendapatan.

Baca Juga: Berlayar di Tengah Badai, Sunarso Antarkan BRI Raih Gelar Bergengsi

Ketiga, saya ingin membahas pengembangan UMKM di Indonesia dan Asia, lalu membicarakan kebijakan yang dapat mendukung pengembangan UMKM dan inklusi keuangan. Terakhir, saya akan mengungkapkan beberapa kata tentang bagaimana mendukung UMKM dalam transisi hijau.

Proyeksi terbaru kami untuk pertumbuhan Indonesia adalah bahwa pertumbuhan akan mencapai 5% tahun ini dan inflasi akan berada di angka 2,8%. Ini mencerminkan pertumbuhan yang sangat tangguh di Indonesia, meskipun 8% adalah target yang layak, saya rasa 5% masih cukup baik dan bahkan sedikit lebih tinggi dari ekspektasi pertumbuhan kami untuk Asia Tenggara dan Asia berkembang secara keseluruhan.

Di Indonesia, pertumbuhan dalam beberapa tahun terakhir didorong oleh konsumsi pribadi yang sangat kuat dan, lebih baru-baru ini, investasi publik yang lebih luas. Seperti yang dapat Anda lihat dari gambar ini, yang menunjukkan data terbaru mengenai indeks manajer pembelian, pada akhir tahun lalu kami mulai melihat pemulihan sektor manufaktur dan ekspor Indonesia.

Namun secara keseluruhan di kawasan, Anda dapat melihat ada pola yang cukup berbeda, di mana beberapa ekonomi berkembang dengan baik termasuk Filipina. Jadi, apapun di atas 50 menunjukkan ekspansi yang ditandai dengan warna hijau, atau yang di bawah 50 menunjukkan kontraksi yang ditandai dengan warna merah.

Anda dapat melihat beberapa ekonomi di kawasan ini masih mengalami kontraksi berdasarkan data terbaru bulan Desember dalam hal produksi manufaktur mereka, termasuk Vietnam, Korea, dan Malaysia.

Baca Juga: Program BRI Peduli Ini Sekolahku Bantu Renovasi SDN 001 Sungai Pagar Riau

Di sektor jasa, kami melihat ekspansi yang sangat kuat di semua ekonomi utama yang memiliki data, dan saya rasa itu juga terjadi di Indonesia.

Load More