SuaraBekaci.id - Terletak di kaki Gunung Sindoro dengan ketinggian 1.000-1.500 meter di atas permukaan laut (mdpl), Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Desa Bansari memiliki potensi alam yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakatnya yang berjumlah 4.900 jiwa.
Lahan-lahan perkebunan dan pertanian terhampar di desa tersebut. Sebagian besar di antaranya adalah perkebunan melon, kopi, tembakau, dan bawang merah.
Karena terletak di ketinggian, Desa Bansari juga punya kekayaan wisata alam. Kearifan lokal berupa kesenian Jaran Kepang, Kubro Siswo, dan Karawitan, serta industri kreatifnya turut menyokong sektor wisata Desa Bansari.
Menyadari potensi tersebut, Desa Bansari pun melakukan sejumlah inovasi, seperti pemanfaatan teknologi smart internet of things (IoT) untuk membantu memantau lahan dan hasil pertanian, hidroponik greenhouse untuk budi daya melon, dan penggunaan energi listrik terbarukan, seperti panel surya.
Kepala Desa Bansari Herlan mengatakan, inovasi di sektor pertanian dapat memaksimalkan hasil alam desanya. Penerapan smart farming greenhouse, misalnya, berhasil meningkatkan kualitas melon Desa Bansari.
“Melon kami itu kualitasnya premium. Ada yang jenisnya seperti di Jepang dan Korea Selatan. Dalam membudidayakan melon, kami menggunakan smart farming yang dilakukan di hidroponik greenhouse. Ini kami lakukan agar kualitas melon yang dihasilkan terjaga,” ujar Herlan saat dihubungi Kompas.com, Kamis (11/1/2024).
Peningkatan kualitas tersebut, lanjut Harlan, membuat para petani di desanya tak kesulitan dalam memasarkan melon karena telah memiliki banyak pembeli tetap.
Komoditas tembakau pun demikian. Direktur Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Tirta Sembada, Hendi Nurseto menjelaskan, tembakau Desa Bansari merupakan salah satu produk yang termahal di dunia.
“Di sini, kami punya lahan tembakau seluas 250 hektare. Saking pentingnya produk ini, kami juga bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk menjaganya. Sebab, tembakau kami masuk dalam Program Superprioritas Nasional. Kami juga punya kopi dan bawang merah yang jadi keunggulan di sini,” kata Hendi.
Baca Juga: Punya Kinerja Cemerlang, BRI: Buah Komitmen Terapkan GCG
Memperkuat penjelasan Harlan, inovasi di sektor pertanian, jelas Hendi, merupakan bagian dari rencana jangka pendek dan panjang Desa Bansari untuk membangun ketahanan ekonomi di masa depan.
Penggunaan teknologi dalam pengolahan potensi desa dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk mengoptimalkan komoditas perkebunan.
Manfaatkan produk BRI
Untuk memperkuat potensi, Desa Bansari mengikuti program Desa BRILiaN 2023 yang diinisiasi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI. Selama mengikuti program, mulai dari perangkat desa, pengurus BUMDes, hingga pelaku usaha mendapatkan pelatihan dan pendampingan.
Salah satunya adalah pemanfaatan digitalisasi, baik dalam pemasaran maupun transaksi. Untuk pemasaran, Desa Bansari membuat situs web, media sosial desa, serta memanfaatkan marketplace Localoka dan Pasar.id.
Sementara, digitalisasi pembayaran, Desa Bansari memanfaatkan BRImo, QRIS BRI untuk pelaku usaha, dan AgenBRILinK.
Berita Terkait
-
Pemanfaatan BRImo dan BRI Merchant Berhasil Tingkatkan Perekonomian Masyarakat Desa Cikaso
-
Bukti Nyata Kepedulian, Bank BRI Salurkan Bantuan Bagi Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
-
Catat! Cari ATM BRI Terdekat? Berikut Daftar ATM BRI di Bekasi
-
Dalam UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR, Calon Buyer dan Supplier Bertemu untuk Pasarkan Produk Indonesia
-
Ikut UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023, Produk Anyaman Ini Dapatkan Peluang Business Matching
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Bekasi Gelar Pesona Nusantara dan Galang Dana untuk Korban Bencana Sumatera
-
Transformasi BRI: 130 Tahun Berjalan, Terus Membangun Inklusi Keuangan Berkelanjutan
-
Angkutan Motor Gratis Jelang Nataru KAI, Cek Rute dan Syaratnya di Sini!
-
BRI Perkuat Tanggap Bencana Banjir Sumatra Lewat BRI Peduli
-
Terbongkar! Ini Alasan Parkir di Polda Metro Jaya Wajib Bayar