SuaraBekaci.id - Benediktus Alvaro Darren (7) dinyatakan meninggal dunia usai didiagnosis mati batang otak setelah menjalani operasi amandel di RS Kartika Husada, Jatiasih, Kota Bekasi.
Alvaro menghembuskan napas terakhirnya pada Senin (2/10) pukul 18.45 WIB, tepatnya 13 hari setelah menjalani perawatan pasca operasi amandel di RS Kartika Husada Jatiasih.
Hingga Alvaro meninggal dunia, keluarga menyebut pihak rumah sakit belum juga memberikan keterangan medis yang jelas, terkait hubungan diagnosis mati batang otak yang dialami pasien usai operasi amandel.
“Tidak ada jawaban yang jelas dan pasti, istilahnya penyebab anak saya bisa sampai mati batang otak,” kata orang tua Alvaro, Albert Francis di RS Kartika Husada Jatiasih, Senin (2/10) malam.
Albert menyebut, pihak rumah sakit hanya mengatakan bahwa diagnosis mati batang otak yang dialami Alvaro merupakan bagian dari risiko operasi.
“Tidak ada penjelasan medis secara pasti, yang ada hanya dijelaskan ini adalah risiko operasi,” ucapnya.
Selama menjalani perawatan pasca operasi, total ada 4 dokter spesialis yang menangani bocah kelas 2 SD itu, antara lain dokter anestesi, dokter THP, dokter syaraf, dan dokter anak.
“Di meja operasi (dokter)spesialis THT dan anestesi yang benar-benar bekerja di situ,” ucap Albert.
Diberitakan sebelumnya, orang tua pasien A, Albert Francis menerangkan, mulanya ia membawa kedua anaknya yang mengalami penyakit amandel ke Puskesmas pada 7 September 2023. Setelah itu, kedua anaknya langsung diberi rujukan ke RS Kartika Husada Jatiasih.
Baca Juga: Bocah 7 Tahun di Bekasi Mati Batang Botak Usai Operasi Amandel, Sejumlah Dokter Dipolisikan
Kata Albert, pihak RS Kartika Husada saat itu menyatakan bahwa kedua anaknya harus dioperasi. Tindakan operasi dilangsungkan pada 19 Setember 2023. Anak kedua berinisial A (7) lebih dulu menjalani operasi.
“Dijadwalkan tindakan operasi jam 12.00 WIB, tetapi ditunggu jam 12 belum datang Jadi istri saya berpikir bisa dia mandi sebentar. Pada saat dia masih mandi tiba-tiba perawat datang untuk membawa anak saya ke ruang operasi tanpa istri saya ketahui,” ujarnya.
Setelah mengetahui ruang operasi anaknya, istri Albert kemudian diberikan kertas untuk ditandatangani sebelum anak keduanya menjalani operasi amandel, tanpa pihak RS menjelaskan isi surat tersebut.
"Istri disodorkan form untuk ditandatangani, dikarenakan sedang panik jadi dia saya hanya tanda tangan tanpa benar-benar paham apa isi form tersebut," ucapnya.
Sekitar satu jam operasi berjalan, dokter THT mengatakan bahwa operasi berjalan lancar. Penanganan A kemudian di ambil alih oleh dokter anestesi untuk menyadarkan kembali anaknya.
Sayangnya, bukannya membaik kondisi A justru semakin menurun pasca operasi bahkan sampai mengalami henti napas dan henti jantung. Dokter anestesi dan perawat kemudian melakukan resusitasi jantung dan memasang ventilator.
Tag
Berita Terkait
-
Bocah 7 Tahun di Bekasi Mati Batang Botak Usai Operasi Amandel, Sejumlah Dokter Dipolisikan
-
Bocah yang Divonis Mati Batang Otak Pasca Operasi Amandel di RS Kartika Husada Jatiasih Meninggal Dunia
-
Profil Bocah di Bekasi Divonis Mati Batang Otak Pasca Operasi Amandel, Orang Tua Heran dengan RS
-
Benarkan Ada Pasien Anak Alami Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel, RS Klaim Sudah Sesuai dengan Prosedur
-
Usai Operasi Amandel di RS Kartika Husada Jatiasih, Bocah 7 Tahun Didiagnosis Mati Batang Otak
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
Terkini
-
Bekasi Gelar Pesona Nusantara dan Galang Dana untuk Korban Bencana Sumatera
-
Transformasi BRI: 130 Tahun Berjalan, Terus Membangun Inklusi Keuangan Berkelanjutan
-
Angkutan Motor Gratis Jelang Nataru KAI, Cek Rute dan Syaratnya di Sini!
-
BRI Perkuat Tanggap Bencana Banjir Sumatra Lewat BRI Peduli
-
Terbongkar! Ini Alasan Parkir di Polda Metro Jaya Wajib Bayar