SuaraBekaci.id - Seorang anak didiagnosa mati batang otak setelah melakukan operasi amandel di RS Kartika Husada Jatiasih, Kota Bekasi. Orang tua pasien, Albert Francis mengeluhkan pelayanan medis RS tersebut.
Albert menerangkan, mulanya ia membawa kedua anaknya yang mengalami penyakit amandel ke Puskesmas. Setelah itu, kedua anaknya langsung diberi rujukan ke RS Kartika Husada Jatiasih.
Kata Albert, pihak RS Kartika Husada saat itu menyatakan bahwa kedua anaknya harus dioperasi.
“Tanggal 7 September ini. Saya bawa kedua anak saya ke RS ini. Karena dapat rujukan kita dari Puskesmas. Tanggal 7 kami ketemu dokter THT nya. Langsung dicek anak saya anak pertama amandel, yang kedua juga sama,"
"Tapi awal dicek anak saya ada keluhan juga di telinga anak kedua dan sering batuk pilek juga gak sembuh-sembuh ternyata amandelnya,” kata Albert saat dikonfirmasi, Jumat (29/9).
Namun, kedua anaknya memang tidak langsung dioperasi melainkan dilakukan perawatan terlebih dahulu. Hingga pada tanggal 14 September 2023, Albert kembali membawa kedua anaknya ke RS Kartika Husada Jatiasih untuk pengecekan lebih lanjut dan persiapan operasi.
Akhirnya ditentukan tindakan atau operasi amandel kedua anak Albert pada tanggal 19 September 2023. Anak kedua berinisial A (7) lebih dulu menjalani operasi.
“Dijadwalkan tindakan operasi jam 12.00 WIB, tetapi ditunggu jam 12 belum datang Jadi istri saya berpikir bisa dia mandi sebentar. Pada saat dia masih mandi tiba-tiba perawat datang untuk membawa anak saya ke ruang operasi tanpa istri saya ketahui,” ujarnya.
Setelah mengetahui ruang operasi anaknya, istri Albert kemudian diberikan kertas untuk ditandatangani sebelum anak keduanya menjalani operasi amandel, tanpa pihak RS menjelaskan isi surat tersebut.
Baca Juga: Baru Tiba di Taiwan, Yeonho VERIVERY Didiagnosa Sakit Amandel yang Berujung Batal Ikut Konser
"Istri disodorkan form untuk ditandatangani, dikarenakan sedang panik jadi dia saya hanya tanda tangan tanpa benar-benar paham apa isi form tersebut," ucapnya.
Sekitar satu jam operasi berjalan, dokter THT mengatakan bahwa operasi berjalan lancar. Penanganan A kemudian di ambil alih oleh dokter anestesi untuk menyadarkan kembali anaknya.
"Tetapi di saat itu anak saya terlihat kesusahan dalam mengambil napas karena terlihat anak saya berusaha mengambil napas lewat mulutnya sekitar tiga kali seperti orang mendengkur keras," jelas Albert.
Parahnya, A sampai mengalami henti napas dan henti jantung. Dokter anestesi dan perawat kemudian melakukan resusitasi jantung dan memasang ventilator.
"Kemudian anak saya mengalami kejang-kejang yng hebat sampai harus ditidurkan kembali agar tidak mempengaruhi post operasinya," ujarnya.
Albert mengungkap, sejak saat itu sampai dengan Kamis (28/9), kondisi A terus mengalami penurunan tingkat kesadaran. Pihak rumah sakit pun belum memberikan keterangan detail atas kondisi yang dialami A.
"Di hari Jumat malam pihak dokter mendiagnosa anak saya sudah mati batang otak berdasarkan nilai GCS (Glasgow Coma Scale) anak saya," ujarnya.
"Barusan direktur utamanya datang ke saya minta maaf dan saat ini saya minta tindakan nyata dan pertanggungan jawabnya untuk anak saya ini," sambungnya.
Terpisah, pihak RS Kartika Husada saat dikonfirmasi mengatakan akan memberikan keterangan kepada awak media pada Jumat (29/9) sore ini.
Kontributor : Mae Harsa
Berita Terkait
-
DPR Bakal Ungkap Dalang di Balik Pagar Laut: Jangan Bilang Ruang Laut Ini Milik Tuhan
-
Ini Dia Penampakan Pagar Laut di Bekasi yang Menuai Polemik
-
Selidiki Pihak yang Tanggungjawab Atas Pemagaran Laut, DPR: Kita Takut Salah Panggil
-
Pagar Laut di Perairan Pesisir Utara Bekasi Ternyata Proyek Bikinan Pemerintah
-
Siapa Dalang di Balik Pagar Laut Misterius Bekasi? Nama Jokowi Hingga Aguan Disorot
Tag
Terpopuler
- Jairo Riedewald: Saya Tidak Bisa...
- Jairo Riedewald: Saya Cuma Kelinci Percobaan
- Gibran Disebut Ikut Selamatkan Warga Los Angeles saat Kebakaran, Netizen: Nyelamatin IPK Aja Nggak Bisa
- Thom Haye Bicara Potensi Dilatih Patrick Kluivert: Sulit...
- Patrick Kluivert: Mees Hilgers, Calvin Verdonk, dan Jay Idzes
Pilihan
-
5 Pemain Keturunan Belanda yang Paling Menyita Perhatian di Liga Indonesia
-
Hino Keluhkan Banjir Truk China di Indonesia
-
Manajer Pastikan Arlyansyah dan Figo Dennis Tetap di PSIM Yogyakarta
-
Sadis! Rekonstruksi Tawuran Geng di Pontianak, Usus Remaja Terburai Disabet Celurit 180 cm
-
Cara WNI Pindah Kewarganegaraan Jepang, Ternyata Tidak Serumit Itu!
Terkini
-
KKP Segel Pagar Laut Milik PT TRPN di Bekasi, Kuasa Hukum: Bukan Salah Kami!
-
Viral Pagar Laut Misterius di Bekasi, KKP Ambil Langkah Penyegelan
-
Pagar Laut Misterius di Bekasi Ganggu Rezeki Nelayan, Pemprov Jabar Klaim Begini
-
Tuntut Pembunuh Suaminya Dihukum Berat, Istri Sandy Permana: Nyawa Dibayar Nyawa
-
Pelajar SMP di Bekasi Jadi Korban Penipuan Uang Palsu Lewat Facebook, Dapat Upah Rp50 Ribu