Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Selasa, 12 September 2023 | 16:08 WIB
Detik-detik Nando Bunuh Sang Istri di Cikarang: Ditampar, Diseret ke Dapur, Digorok dengan Pisau Dapur (Suara.com/Mae Harsa)

SuaraBekaci.id - Deden Suryana (27) kakak dari Mega Suryani (24) korban pembunuhan suaminya sendiri, Nando (25) mengungkapkan sebelum peristiwa tragis menimpa adiknya pada Kamis (7/9), pelaku telah berulang kali melakukan tindak kekerasan.

Aksi sadis Nando kepada Mega terjadi di salah satu kontrakan di Jalan Cikedokan RT01 RW04, Kampung Cikedokan, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Deden mengaku bahwa ia sudah tiga kali pergoki adik kandungnya itu mendapat kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dari pelaku. Puncaknya aksi bengis Nando membuat nyawa Mega melayang.

“Dari awal saya udah sering mergokin (tindakan KDRT) udah tiga kali, ini yang keempat kali,” ujar Deden.

Baca Juga: Aksi Gila Nando Usai Bunuh Mega Suryani Dewi: Mandikan Mayat Istri, Ditidurkan di Sisi Anak

Korban bahkan kata Deden sudah melaporkan KDRT ke pihak kepolisian namun pelaku membantahnya bahkan pelaporan tersebut akhirnya disetop.

“Sudah sempat dilaporkan, sudah sempat visum juga, cuma dari pihak pelaku menyangkal dan memutuskan buat di stop,” ungkap Deden.

Sementara itu, orang tua korban, Linda (51) mengungkap bahwa putrinya telah tiga tahun membina rumah tangga dengan Deden. Selama tiga tahun itu juga korban mendapat tindak KDRT.

Bahkan Linda juga beberapa kali melihat wajah sang putri babak belur akibat kekerasan yang dilakukan Nando.

Linda mengatakan banyak hal yang diributkan antara Nando dengan korban, salah satunya soal kebohongan pelaku.

Baca Juga: Viral Eks Suami Siri Pukul-Tendang Wanita di Bekasi, Netizen Auto Geram: Penjarakan!

"Babak belur dan dia sering dipukuli, sering berantem emang, yang di ributin si Nando ini karena banyak bohongnya," ujar Linda.

Korban Minta Tolong

Linda mengatakan bahwa pihaknya dan korban kejadian pilu pada 7 September 2023 sudah melaporkan Nando ke Polres Metro Bekasi. Laporan itu dibuat korban pada 7 Agustus 2023.

Korban saat itu sempat membawa bukti Visum Et Repertum dari Rumah Sakit Annisa, Cikarang untuk melaporkan sang suami ke polisi.

Linda mengatakan bahwa di tanggal itu, kondisi wajah sang putri sudah lebam akibat pemukulan pelaku. Korban bahkan sempat meminta tolong kepadanya.

"Udah laporan pada 7 Agustus lalu, (wajahnya) kan lebam, laporan ke Polres, dapat KDRT dia bilang,"

"ibu tolongin neng, aku (Mega) dianiaya sama suaminya," ungkap Linda menirukan perkataan korban saat itu.

Proses pelaporan itu pada akhirnya berujung pada surat di atas materai. Nando tanda tangan surat di atas materai yang berisi tak lagi mengulangi KDRT kepada korban.

Sayang, satu bulan setelahnya, Nando malah beraksi lebih bengis dan sadis. Pria yang sudah dikarunia dua anak itu membunuh Mega.

Mega hembuskan nafas terakhir setelah digorok oleh Nando di depan dua buah hati mereka yang masih berusia 18 bulan dan 3,5 tahun.

Nando Mandikan Jasad Mega

Nando pada Kamis (7/9) malam mengakihiri hidup Mega Suryani, perempuan yang ia nikahi tiga tahun lalu dan telah memberikannya dua orang anak.

Pada malam jahanam itu, Nando dan Mega sempat adu mulut. Nando kemudian menampar korban menggunakan tangan sebelah kanan.

Tak cukup sampai di situ, Nando kemudian menarik istrinya ke arah dapur. Sesampainya di sana, tersangka kemudian mengambil pisau dapur dan langsung menggorok leher korban.

Kapolsek Cikarang Barat, AKP Rusnawati mengatakan pisau pisau dapur yang digunakan tersangka untuk menggorok leher istrinya sempat patah. Akibatnya, korban pun meninggal dunia di tempat.

“Karena pisau dapur kan pendek, jadi saat melakukan penyayatan jadi patah,” ucapnya.

Usai menghabisi nyawa korban, tersangka kemudian memandikan jasad korban sebelum akhirnya digelatakkan di kasur dan diselimuti handuk.

Sementara itu, pemilik kontrakan Muki mengatakan usai habisi nyawa Mega, Nando sempat berpura-pura dan melakukan aktivitas seperti biasa usai membunuh korban.

Muki bahkan mengatakan bahwa N sempat memandikan jasad korban serta membersihkan bercak darah di dalam kontrakan.

"Sebelumnya (jasad korban) sudah dibersihin sama suaminya, dimandiin, jadi pas ke situ ya itu yang saya lihat (sudah bersih)," kata Muki, Minggu (10/9).

"Kejadiannya itu Kamis kurang lebih jam 11 malam, nah paginya dia sempat nyuci, ngejemur, enggak ada yang curiga," tambahnya.

Load More