Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Jum'at, 01 September 2023 | 16:57 WIB
Baliho Anies Baswedan Cawapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) di Flyover Kranji, Jalan Sultan Agung, Kota Bekasi, Jawa Barat (Suara.com/Mae Harsa)

SuaraBekaci.id - Pengamat Politik dari Universitas Islam 45 (Unisma) Bekasi, Adi Susila menilai jika sebaiknya Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) tidak terpecah belah.

Meski pada akhirnya Anies Baswedan memilih Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar sebagai pendampingnya di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Menurut Adi, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Demokrat sebaiknya tidak hengkang dari KPP. Sebab, ia menganalisis duet tersebut bakal mendongkrak nama Anies Baswedan.

“(Demokrat dan PKS) menurut saya bertahan (di KPP) dan itu peluang menangnya akan lebih besar,” kata Adi, kepada Suara.com, Jumat (1/9).

Baca Juga: Ternyata Gak Secuek Itu, Gerindra Kasak-kusuk Cari Info A1 Anies-Cak Imin Jadi Capres-Cawapres

Hal ini menurut Adi, karena Muhaimin Iskandar atau Cak Imin merupakan tokoh Nadhdlatul Ulama (NU) yang di mana organisasi ini memiliki basis kuat di wilayah Jawa Timur. Maka, terobosan ini dipercaya dapat mendongkrak suara Anies di wilayah tersebut.

“Suara Anies itu lemah di Jawa Tengah dan Jawa Timur, jadi logis kalau pak Surya Paloh milih tokoh dari Jawa Timur yang NU, karena suara terbesar di Jawa Timur kan NU,” ucapnya.

Selain itu, Adi menilai apabila Demokrat hengkang dari KPP partai berlogo mercy itu akan kesusahan mencari pelabuhan lain, apalagi jika ingin bergabung dengan PDI Perjuangan.

“Berdasarkan sejarah kan memang (Demokrat) kurang ini kan dengan PDI P. Kalau dengan Prabowo kemarin di 2019 pernah koalisi tapi kan gak optimal juga,” jelasnya.

Nasib serupa juga mengintai PKS, Adi menyayangkan jika partai yang logonya didominasi warna oranye itu berkoalisi dengan partai lain.

Baca Juga: Andi Mallarangeng Sampaikan Keluhan Kader Demokrat: Orang Belum Jadi Presiden, Sudah Tinggalkan Kawan Lama

Sebab, posisi PKS akan menjadi pemain baru, dan hal ini bakal membuat kekuasaan PKS melemah.

“Ibarat pembagian kue udah dapat remah-remahnya doang,” ujarnya.

Kendati demikian, Adi juga mengatakan bahwa kesuksesan duet Anies Baswedan dengan Cak Imin tetap bergantung pada bagaimana strategi yang dibawakan nantinya.

“Tergantung strategi tim Anies. Kalau bisa menarik pemilih Nahdliyin , maka Anies bisa masuk putaran ke dua,” tandasnya.

Kontributor: Mae Harsa

Load More