SuaraBekaci.id - Budi Ariyanto (45) dibuat kecewa lantaran anak ke tiganya tidak lolos Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online jalur Zonasi di SMA Negeri 2 Kota Bekasi. Ia lantas beberkan sejumlah indikasi adanya dugaan kecurangan penerimaan siswa baru di sekolah tersebut.
Mulanya, Budi menceritakan bahwa sebelum mendaftar melalui jalur Zonasi, putrinya sempat menempuh jalur Afirmasi pada tahap pertama PPDB online, namun tidak lolos.
Alhasil, pada 26 Juni 2023 putrinya kembali mendaftar PPDB tahap dua melalui jalur Zonasi dengan titik koordinat dari rumahnya menuju SMAN 2 Kota Bekasi di angka 623 meter.
“Syarat yang sudah diajukan oleh anak saya berjarak titik kooordinat 623 meter,” kata Budi, saat ditemui awak media, Kamis (13/7).
Dari awal mendaftar sampai H-3 penutupan PPDB jalur Zonasi, tidak ada perubahan pada pengajuan sang putri. Statusnya belum disetujui.
Namun, tiba-tiba pada H-1 menjelang penutupan PPDB tahap dua, muncul notifikasi bahwa sang putri tidak diterima di sekolah tersebut dan titik koordinatnya berubah menjadi 781 meter.
“Syarat yang sudah diajukan oleh anak saya titik kordinat berjarak 623 meter, namun berubah ketika sudah diklarifikasi oleh pihak sekolah menjadi 781 meter,” jelasnya.
Padahal kata Budi, ada beberapa tetangganya yang bisa lolos PPDB jalur Zonasi di SMAN 2 Kota Bekasi dengan jarak yang lebih jauh jika dibandingkan dengan rumahnya.
“Anehnya anak-anak yang hari ini diterima melalui jalur Zonasi adalah anak-anak yang jelas-jelas rumahnya ada di belakang rumah saya 100 meter, 60 meter dan bahkan ada yang lebih jauh lagi. Kenapa anak saya ditolak,” tuturnya.
Baca Juga: Banyak Kasus PPDB Online Jalur Zonasi di Jawa Barat, Ridwan Kamil Bakal Lakukan Apa?
Selain itu, Budi juga menyebut bahwa dirinya mendapat laporan ada salah satu siswa yang lolos PPDB tahap dua di SMAN 2 Kota Bekasi namun statusnya melalui jalur Prestasi. Padahal, jalur Prestasi ada di tahap pertama dan sudah ditutup.
“Kenapa ketika jalur zonasi ditolak, dia bisa masuk melalui jalur prestasi,” ujarnya.
Kejanggalan tak sampai disitu, menurutnya setiap tahun PPDB jalur Zonasi di SMAN 2 Kota Bekasi hanya menerima calon siswa dengan radius sekitar 700 meter.
Hal itu dinilai tak masuk logika. Budi lantas menaruh curiga bahwa ada indikasi kecurangan pada proses penerimaan PPDB di SMAN 2 Kota Bekasi.
“Apakah setiap tahun ada angka kelahiran di 700 meter? Setiap tahunnya lahir anak anak yang jaraknya hanya setahun-setahun?,” tanya Budi.
“Ini kan hal-hal sesuatu yang tidak mungkin, kecuali ada kecurangan, ada indikasi kejahatan yang dilakukan pindah alamat dan lain lain,” tandasnya.
Berita Terkait
-
Jadi Sorotan Kementerian, Kisruh Kecurangan PPDB Zonasi Kota Bogor Diselidiki Polisi
-
Kisruh PPDB Zonasi Juga Terjadi Bandung Barat, Orang Tua Siswa Sakit Hati dengan Sekolah
-
Heboh Ada Kecurangan PPDB Zonasi di Bogor, Bima Arya: Jika Tidak Sesuai Harus Mundur
-
Polemik PPDB Zonasi di Bogor: Warga Pakai Kontrakan Kosong Buat Alamat Baru, Bima Arya Geram
-
Sekolah Bakal Cek Langsung Rumah Calon Siswa PPDB Zonasi Radius, Tak Tinggal Di Sana Bisa Dibatalkan
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
BRI 130 Tahun: Jejak Raden Bei Aria Wirjaatmadja, Perintis Keuangan Rakyat Indonesia
-
BRI Berdayakan Ibu Rumah Tangga di Surakarta Jadi Pengusaha Fashion Premium
-
Misteri 4 Orang Tewas di Tol Tegal: Polisi Tunggu Hasil Forensik
-
BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun untuk Proyek Flyover Sitinjau Lauik
-
Terbongkar! Aksi Pencurian Mobil di Kawasan Industri Cikarang Libatkan Karyawan