Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Minggu, 18 Juni 2023 | 17:11 WIB
Pembangunan Stadion Utama Gelora Bung Karno (Wikipedia)

Tebet Jadi Tempat Orang Kaya Baru

Sebelum saat ini dikenal sebagai salah satu kawasan elite, Tebet di era 1940-an merupakan daerah rawa.

Untuk menampung warga gusuran dari Senayan, Tebet diubah menjadi tempat pemukiman.

Rawa-rawa di Tebet saat itu mulai dikeringkan. Berbondong-bondong warga gusuran Senayan mulai bermukim di Tebet.

Baca Juga: Berikut Rekayasa Lalu Lintas Di Sekitar SUGBK Saat Timnas Indonesia Vs Argentina

“Kawasan Tebet setelah penggusuran itu memang sudah disiapkan sebagai lokasi permukiman layak,” tambah Rizal.

Bahkan beebrapa warga seketika menjadi orang kaya baru setelah mendapat uang ganti untung.

Dibangunnya SUGBK menjadi salah satu daftar megaproyek yang digagas oleh Soekarno.

Bagi Soekarno, berlangsungnya Ganefo menjadi salah satu cara untuk gelorakan semangat juang negara-negara berkembang untuk lepas dari penjajahan.

Menurut JJ Rizal, berlangsungnya Ganefo tak lepas dari hasil Konfrensi Asia Afrika (KAA) Bandung. Ganefo sebagai bentuk perwujudan sikap negara-negara tanpa mau diintervensi negara lain.

Baca Juga: Besok Timnas Indonesia vs Argentina di SUGBK, Perhatikan Informasi Penting Ini: Jadwal Open Gate dan Pos Kesehatan

Yang juga menarik kata JJ Rizal, di tengah kondisi Perang Dingin di era itu, Soekarno dengan lihai memanfaatkan dua negara Adidaya, Amerika Serikat dan Uni Soviet.

Load More