Galih Prasetyo
Minggu, 18 Juni 2023 | 17:11 WIB
Pembangunan Stadion Utama Gelora Bung Karno (Wikipedia)

SuaraBekaci.id - Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) jadi venue pertandingan FIFA Matchday Timnas Indonesia vs Argentina, Senin 19 Juni 2023. Laga esok hari jadi menambah panjang catatan sejarah yang ditorehkan SUGBK.

Sebagai stadion kebanggan orang Indonesia, SUGBK mendapat kehormatan jadi tempat untuk juara Piala Dunia bermain. Sebelum Argentina, Uruguay juga pernah cicipi bertanding di SUGBK.

Skuat Argentina, Sabtu (17/6) telah berlatih di SUGBK. Sejumlah pemain yang tahun lalu angkat trofi Piala Dunia 2022 seperti Emi Martinez tampak serius belatih di SUGBK.

Meski Argentina tanpa diperkuat megabintang Lionel Messi, antusiasme tinggi tetap ditunjukkan suporter untuk saksikan Timnas Indonesia vs Argentina di SUGBK esok hari.

Hal ini terlihat dari penjualatan tiket Timnas Indonesia vs Argentina yang ludes terjual. Pecinta sepak bola nasional tak sabar menyasikan bagaimana pemain Timnas Indonesia meningkatkan level bermain mereka melawan pemain level dunia.

Cerita Pembangunan SUGBK dan Penggusuran Warga

Pembangunan SUGBK dimulai untuk menyambut Pesta Olahraga Asia 1962 (Ganefo). Soekarno saat itu mendapat pinjaman lunak dari Uni Soviet.

Uni Soviet gelontorkan dana 12,5 juta dollar Amerika Serikat demi ambisi Soekarno membuat nama Indonesia harum di panggung politik internasional lewat olahraga.

Sejahrawan JJ Rizal sempat ungkap bagaimana akhirnya kawasan Senayan dipilih untuk dibangun SUGBK. Sebelum SUGBK dibangun, di sana terlebih dahulu sudah ada pemukiman penduduk.

Baca Juga: Berikut Rekayasa Lalu Lintas Di Sekitar SUGBK Saat Timnas Indonesia Vs Argentina

Warga Kampung Senayan dan Kebon Baru terpaksa harus direlokasi untuk pembagunan SUGBK. Ini menjadi kasus penggusuran pertama yang dialami warga setelah Indonesia merdeka.

Menariknya menurut penjelasan JJ Rizal, saat proses penggusuran itu Soekarno membujuk warga dan tokoh Betawi untuk bersedia dan ikhlas untuk kampungnya dijadikan tempat berdirinya SUGBK.

Malah kata JJ Rizal, penggusuran warga Kampung Senayan dan Kebon Baru merupakan contoh penggusuran yang manusiawi.

Soekarno menurut JJ Rizal turun langsung bertemu warga dan tokoh berdialog. Dari pertemuan itu diputuskan bahwa warga tidak hanya mendapat ganti untung tanahnya namun juga tanaman milik mereka.

"Bahkan pohon-pohon buahnya diganti. Juga disediakan dulu tempat pemukiman ganti di Tebet," kata JJ Rizal beberapa waktu lalu.

Namun kata JJ Rizal, sempat terjadi clash kecil karena penggusuran ini. Kata JJ Rizal, hal ini dipicu kelakukan segelintir tentara yang pada masa itu tengah memanas hubungan dengan Soekarno.

Load More