SuaraBekaci.id - Pengamat Politik dan Pemerintahan Universitas Islam 45 (Unisma) Bekasi, Adi Susila merespon isu terkait sistem proporsional tertutup yang rencananya bakal diterapkan dalam Pemilu 2024. Ia menilai, antara sistem proporsional tertutup dan terbuka memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Menurutnya, sistem proporsional tertutup penerapannya bakal lebih memudahkan masyarakat. Sementara untuk sistem proporsional terbuka, masyarakat akan diminta untuk mencoblos dua gambar yakni partai dan calon legislatifnya.
Namun pada sistem proporsional tertutup kewenangan partai akan lebih kuat, dan penentuan yang akan menduduki kursi legislatif sangat ditentukan dengan nomor urut.
“Memang ada plus minusnya, kalau yang tertutup itu memang kewenangan partai menjadi kuat. Jadi kalau yang tertutup ini yang menentukan yang akan duduk di dewan itu ya partainya,” kata Adi, Rabu (31/5).
Jika dibandingkan hal tersebut, Adi mengatakan sistem proporsional terbuka terlihat memiliki kekurangan, karena penghormatan calon legislatif kepada partai itu menjadi kurang.
“Karena disini orang kan rebutan suara, berjuang sendiri. Meskipun tanpa partai pun yang penting pintar menggaet suara tadi,” ujarnya.
Selain itu, antara sistem proporsional tertutup dan terbuka dinilai sama-sama masih memiliki nilai demokrasi dan reformasi, namun harus dengan syarat tertentu.
Salah satunya untuk sistem proporsional tertutup, kata Adi bisa diterapkan sistem demokrasi yang transparan, seperti adanya pemilihan diinternal partai untuk menentukan nomor urut.
“Kalau yang sebelumnya itu kan menjadi kewenangan pimpinan, disitu lah yang kemungkinan terjadi kontrak-kontrak, jadi orang bayar supaya dapat nomor satu,” jelasnya.
Sedangkan, pada sistem proporsional terbuka partai perlu memperbaiki tata kampanye dan KPU juga perlu mengatur jadwal kampanye tersebut. Sebab, pada sistem proporsional terbuka rentan persaingan yang tidak sehat.
“Artinya ada potensi untuk terjadi persaingannya yang tidak sehat di internal, karena nanti yang modalnya gede kan bisa pakai cara apa saja, yang penting dia mendapatkan suara terbanyak. Menurut saya itu yang harus ditata,” tutupnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo pada Februari 2023 angkat bicara perihal sistem pemilu dengan proporsional terbuka atau tertutup.
"Kalau dilihat terbuka, itu ada kelebihan ada kelemahannya. Tertutup, ada kelebihan ada kelemahannya. Silakan pilih, itu urusan partai," kata Jokowi di Indonesia Convention Centre, Tangerang Selatan, Jumat (17/2/2023).
Terkait sistem proporsional tertutup, delapan partai politik di parlemen dengan tegas menolak. Mereka yang menolak adalah, Partai Golkar sebagai inisiator, Partai NasDem, PKB, Partai Demokrat, PKS, PAN, dan PPP.
Sementara Gerindra dalam forum 8 partai itu di Hotel Dharmawangsa pada Minggu 8 Januari 2023 tetap ikut bersama keputusan forum.
Berita Terkait
-
Prabowo Subianto Tak Kunjung Umumkan Pendamping, Pengamat Politik: Golkar jadi Penentunya
-
Caleg Gokil! Aldi Taher Sebut Deddy Corbuzier ketika Ditanya Alasan Terjun ke Dunia Politik, Karena Ini
-
Serap Aspirasi Pemilu 2024 Tidak Fair, Netizen Malah Sebut Anies Capres Pesimis
-
Jadi Caleg DPR, Aldi Taher Tantang Balik: Saya Terjun Politik Supaya Bang Deddy Corbuzier Pindah Negara
-
Majelis Dzikir Hubbul Wathon Sampaikan Pesan Para Kyai Sikapi Pemilu 2024
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
Terkini
-
RUPSLB BRI 2025 Perkuat Tata Kelola dan Fondasi Pertumbuhan
-
BRI Tebar Dividen Interim 2025 untuk Saham, Kinerja UMKM Jadi Penopang
-
Ini Tanda Galon Air Minum yang Harus Ditolak Sekarang Juga
-
BRI Tegaskan Komitmen Sosial Lewat Bantuan Bencana Sumatra, Salurkan Donasi Dukung Mobilitas
-
BRI Pastikan Ketersediaan Kas dan Digital Banking Saat Nataru, Dukung Liburan Nasabah Makin Nyaman