Galih Prasetyo
Rabu, 01 Maret 2023 | 11:04 WIB
Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di sebuah rumah kontrakan yang menjadi tempat penemuan dua mayat perempuan dicor di jalan Nusantara Raya, Harapan Jaya, Kota Bekasi, Selasa (28/2/2023). (Suara.com/Danan Arya)

SuaraBekaci.id - Warga Bekasi yang tinggal di Jalan Nusantara Raya, Harapan Jaya, Bekasi Utara, kemarin, Selasa (28/2/2023) dibuat geger dengan penemuan dua mayat perempuan dengan kondisi dicor semen di dalam rumah kontrakan.

Rumah kontrakan dengan pagar berwarna merah itu menjadi saksi bisu aksi terduga pelaku dengan inisial P melakuan perbuatan keji kepada dua perempuan paruh baya, Heni Purwaningsih (48) dan Yusi (45).

Heni Purwaningsih diketahui beralamat di Cakung, sementara Yesi bertempat tinggal di Pulogebang, Jakarta Timur.

Penemuan mayat dengan kondisi dicor tersebut berawal dari pencarian kedua korban oleh suami mereka.

Baca Juga: Heboh Penemuan Dua Mayat Dicor Semen di Bekasi, Lanjutan Kasus Aki Wowon?

Menurut penuturan dari salah satu warga, Robet (27) pada Senin (27/2) sekitar pukul 22:00 WIB, rumah kontrakan tersebut digeruduk oleh warga bersama petugas kepolisian.

Robet menceritakan bahwa awalnya ada seorang pria yang sedang mencari istrinya, setelah ditelusuri lewat GPS ponsel korban, titik terakhir berada di rumah kontrakan tersebut.

"Semalem jam 10-an bang, pas rumah itu di grebek warga, ada diduga pelaku yang udah berdarah darah," ucap Robet kepada SuaraBekaci.id.

Suami dari korban makin curiga setelah melihat adanya sandal dan motor milik istri terparkir di halaman rumah kontrakan.

"Awalnya selisih paham sama pemilik kontrakan, enggak boleh masuk, tapi karena jam 10-an itu udah rame polisi sama warga akhirnya boleh masuk," ujarnya.

Baca Juga: Kasus Mayat Dicor di Bekasi: Beredar CCTV Diduga Korban Masuk Rumah di Hari Nahas

Saat warga dan polisi masuk ke dalam rumah kontrakan tersebut, mereka dibuat kaget melihat terduga pelaku P berlumuran darah dengan luka sayatan di lengan.

"Nah itu diduga pelaku udah bedarah-darah bang, info yang saya denger sih pas ditemuin masih hidup tapi pas dibawa ke rumah sakit udah meninggal," ucap Robet.

Dari dalam rumah kontrakan tersebut, warga mendapati sebuah cor-coran pasir dan semen yang berada di bawah bawah tangga rumah kontrakan tersebut.

Coran semen dan batu kerikil tersebut ternyata menjadi tempat dua korban dikubur oleh pelaku. Posisi kedua korban dengan posisi ditumpuk.

"Dicor itu ubin lama, memang ubin lama, di bawah tangga, terus ditutup dengan coran semen dan batu kerikil," ucap Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Hengki.

Sementara itu, Ketua RT 011, Purwo Darmanto mengungkap dari hasil pemeriksaan CCTV di lingkungannya bahwa terduga pelaku melakukan transaksi pembelian bahan baku bangunan pada Senin (27/02) pukul 07.55 WIB.

"Untuk beli semennya itu pagi harinya, Senin jam 07.55 pagi terekam di CCTV dia ada aktivitas material masuk kerumahnya," kata Purwono.

Sementara itu, Purwo mengungkap sebelum terduga pelaku membeli bahan bangun, dua orang korban masuk kedalam rumah kontrakan tersebut.

Para korban lebih dahulu masuk ke rumah kontrakan tersebut, pada Minggu, (26/02) sore sekitar pukul 17.02 WIB dilihat dari CCTV.

"Ada ibu dua orang masuk sini kita check CCTV lingkungan, Rekaman kelihatan hari minggu 26 Februari masuk ke TKP jam 17.02 WIB," katanya.

Apa Motif Terduga Pelaku?

Sampai saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut atas kasus ini. Publik dan keluarga korban masih menunggu hasil penyelidikan polisi, utamanya motif pelaku melakukan perbuatan keji tersebut.

"Kita masih melakukan penyelidikan, pendalaman, kita proses lidik, sidik, nanti siapa pelakunya akan kita dapatkan. Apa motifnya masih dalam proses penyelidikan," ujar Kombes Hengki.

Soal apakah motif perbuatan keji terduga pelaku lantaran masalah utang piutang, Kombes Hengki menyebut masih belum bisa memastikan.

"Masih didalami, kita masih mintai keterangan baik terhadap keluarga korban ataupun keluarga yang lain, termasuk pemilik rumah kontrakan," ungkap Hengki.

Sementara itu, terduga pelaku dengan inisial P disebut oleh Kombes Hengki bekerja sebagai buruh karyawan toko material.

Tetangga terduga pelaku, Paijo (70) mengungkap peringai terduga pelaku berinisial P yang juga tinggal di rumah kontrakan tersebut.

Paijo menceritakan bahwa terduga pelaku inisial P, dikenalnya sebagai sosok yang baik dan sering ditemui saat ibadah di masjid.

"Baik, kadang-kadang sholat di sini (masjid sekitar tkp)," ujar Paijo.

Dirinya mengatakan bahwa terduga pelaku inisial P, sering kali menyapa warga jika ditemui. Hal tersebut yang membuat warga kaget karena ditemukan dua orang korban yang diduga dibunuh oleh P.

"Ngobrol, kalau ketemu nanya, menyapa," kata Paijo.

Sementara itu, ketua RT 011 Purwo Darmanto mengatakan bahwa pelaku telah tinggal di rumah kontrakan tersebut sejak 2019, dengan tinggal bersaama keluargnya.

"Kurang lebih 3 setengah tahun dari 2019 awal dia udah pindah ke sini," katanya.

Akan tetapi Purwo, mengungkap sejak delapan bulan terakhir hubungan keluarga P tidak harmonis dan harus bercerai dengan istrinya.

"Mungkin sekitar 8 bulan yang lalu dia pisah dengan istrinya. Kurang lebih delapan bulan lalu dia sendiri tinggal," ujar Purwo.

Purwo mengatakan bahwa terduga pelaku insial P, bekerja sebagai buruh di perushaan yang melakukam transaksi jual beli besi.

Load More