SuaraBekaci.id - Liga 2 2022-23 resmi dihentikan oleh pihak PSSI. Keputusan menghentikan kompetisi Liga 2 dan Liga 3 diambil PSSI usai rapat komite eksekutif (Exco) pada Kamis 12 Januari 2023.
Keputusan ini tentu saja mengundang reaksi penolakan dari pemain dan klub dari Liga 2 serta Liga 3. Kekinian sejumlah pihak mendesak agar pihak PSSI mengubah keputusannya itu.
Suara agar Liga 2 dan Liga 3 kembali digulirkan terus didengungkan semua pihak. Baru-baru ini pihak asosiasi pemain seluruh dunia, FIFPro mengeluarkan rilis resmi yang menyebut bahwa penghentian Liga 2 dan Liga 3 berimbas kepada 700 pesepak bola.
FIFPro mendesak FIFA dan AFC untuk turun tangan mengambil tindakan.
Baca Juga: Harapan Pemilik FC Bekasi kepada Erick Thohir, Ingin Liga Indonesia seperti Negara Tetangga
"FIFA dan AFC harus turun tangan, karena keputusan mengerikan ini dampaknya sangat serius pada kehidupan dan karier sekitar 700 pesepakbola profesional di Indonesia yang memiliki kontrak dengan klub Liga 2," terang FIFPro.
Apa yang disampaikan pihak FIFPro tersebut tidak berlebihan. Saat ini para pemain dari klub Liga 2 dan Liga 3 putar otak demi bisa menyambung hidup.
Bermain tarkam jadi salah satu pilihan yang diambil sejumlah pemain, salah satunya bintang FC Bekasi City, Herman Dzumafo.
Striker asal Kamerun itu seperti dikutip dari Antara pada Minggu (5/2) lalu ikut ambil bagian di kompetisi tarkam yang berlangsung di Kalideres, Jakarta Barat.
Herman Dzumafo membela klub Diamond FC melawan klub Bina Putra FC pada pertandingan babak final turnamen FKRW Pegadungan Cup 2022-23.
Baca Juga: Tak Mau Sia-sia, Klub Putra Siregar FC Bekasi City Akan Terus Berusaha Agar Liga 2 Tetap Jalan
Tarkam memang jadi salah satu pilihan untuk pemain dari Liga 2 dan Liga 3 untuk bisa menyambung hidup di tengah kondisi tak pasti seperti sekarang.
Perwakilan FIFPro melalui Sekjennya, Simon Colosimo sudah menerima keluhan serta laporan dari Indonesia yang sedang terjadi saat ini. Tak hanya itu, Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) juga sudah berkoordinasi lebih lanjut dengan permasalahan liga sepak bola di Indonesia.
FIFPro juga menyayangkan dengan keputusan PSSI yang mengambil langkah kontroversial menghentikan kompetisi tersebut. Menyusul dengan imbas dari tragedi Kanjuruhan, Malang yang menewaskan 135 orang.
Berita Terkait
-
Tak Ada Target untuk Patrick Kluivert dari PSSI, Lantas Buat Apa Shin Tae-yong Dipecat?
-
Amartha Piala Soeratin U-13 Sulbar Sukses Digelar, UMKM Ketiban Berkah
-
Berapa Nominal Kompensasi Shin Tae-yong? PSSI Sampai Digosipkan Tak Kuat Bayar
-
Pengakuan Shin Tae-yong soal Pemecatan Dirinya di Hari yang sama saat Patrick Kluivert Diumumkan
-
Darius Sinathrya Masih Penasaran Kenapa Shin Tae-yong Dipecat Dadakan
Tag
Terpopuler
- Jairo Riedewald: Saya Tidak Bisa...
- Gibran Disebut Ikut Selamatkan Warga Los Angeles saat Kebakaran, Netizen: Nyelamatin IPK Aja Nggak Bisa
- Jairo Riedewald: Saya Cuma Kelinci Percobaan
- Thom Haye Bicara Potensi Dilatih Patrick Kluivert: Sulit...
- Patrick Kluivert: Mees Hilgers, Calvin Verdonk, dan Jay Idzes
Pilihan
-
Justin Kluivert Cetak Hattrick di Liga Inggris: Siap Ikut Bapak ke Indonesia
-
Wajah Eliano Reijnders Hampir Tercoreng di Momen Bersejarah, Sosok Ini Jadi Penyelamat
-
Pemain Keturunan Bisa Kena! 3 Bek Tengah yang Terancam Didepak Kluivert dari Timnas Indonesia
-
5 Pemain Keturunan Belanda yang Paling Menyita Perhatian di Liga Indonesia
-
Hino Keluhkan Banjir Truk China di Indonesia
Terkini
-
KKP Segel Pagar Laut Milik PT TRPN di Bekasi, Kuasa Hukum: Bukan Salah Kami!
-
Viral Pagar Laut Misterius di Bekasi, KKP Ambil Langkah Penyegelan
-
Pagar Laut Misterius di Bekasi Ganggu Rezeki Nelayan, Pemprov Jabar Klaim Begini
-
Tuntut Pembunuh Suaminya Dihukum Berat, Istri Sandy Permana: Nyawa Dibayar Nyawa
-
Pelajar SMP di Bekasi Jadi Korban Penipuan Uang Palsu Lewat Facebook, Dapat Upah Rp50 Ribu