SuaraBekaci.id - Kasus pembunuhan berantai yang dilakukan Aki Wowon, Solihin alias Duloh dan M.Dede Solehudin di Bekasi dan Cianjur, Jawa Barat menggempar publik. Kasus serial killer Aki Wowon Cs sangat keji hingga menghilangkan 9 nyawa manusia.
Duloh yang diketahui sebagai algojo pada kasus serial killer ini diketahui berprofesi sebagai pedagang es cincau di depan SDN Ciketing Udik III, Bantar Gebang, Kota Bekasi.
Rekan sesama pedagang di SD tersebut, Narto (33) saat ditemui SuaraBekaci.id, Selasa (24/1/2023) mengungkap bahwa Duloh mengaku bisa menyembuhkan orang sakit.
Menurut Narto, metode yang dilakukan Duloh untuk sembuhkan orang sakit lewat cara didoakan.
Baca Juga: Hari Ini, Polisi Bongkar Kuburan Siti TKW Korban Serial Killer Aki Wowon Cs di Garut
"Didoain, kaya ngirim (doa) gitu. Ngirim bisa, kan ada orang minta tolong, nah dari sini bisa," ucap Narto.
Narto juga menceritakan bahwa Duloh sempat menawari dirinya untuk disembuhkan. Saat itu kata Narto, ia mengeluh tangannya pegal.
"Minta tolong saya, 'ki ini tangan pegel'. Dia bilang wah ini uratnya, pikir saya dalam hati ya emang iya, gerak terus,"
"Saya bilang, aki bisa aja ah, kecapeaan kata dia, nah saya disuruh beli minyak apa itu, saya bilang gausahlah paling dipijet dikit sembuh," jelas Narto.
Narto menyebut bahwa sebelum kejadian serial killer gemparkan publik, Duloh memang tidak berjualan. Seminggu sebelum kejadian di Bekasi terkuak, Duloh sudah tidak berjualan es cendol seperti biasa.
Baca Juga: Terungkap! Pembunuh Berdarah Dingin Duloh 5 Tahun Jualan Es Cincau di Depan SD Bekasi
Dikatakan Narto, Duloh sempat pamit kepadanya dan mengaku akan pulang ke Cianjur karena ada kerabat yang sakit.
"Dia bilang mau pulang dulu, anaknya sakit, anak dan cucu, ya saya bilang yaudah bah tengokin dulu, saya juga bilang kan abah bisa nyembuhin," ungkap Narto.
Peran Aki Duloh Tak Hanya Jadi Algojo
Duloh diduga tidak hanya bertugas menjadi algojo pembunuhan. Pria baru baya itu juga diketahui mencari lokasi rumah kontrakan di Bantar Gebang, Kota Bekasi yang jadi TKP pembunuhan Ai Maimunah dan dua anaknya.
Pemilik kontrakan di Bekasi, Jeding menyebut bahwa Duloh mendatangi dirinya sebanyak tiga kali dan memaksa untuk bisa menyewa rumah kontrakan tersebut.
Jeding awalnya menolak. Hal ini lantaran bangunan kontrakan tersebut miliki mertuanya itu sudah hampir satu tahun tidak dihuni dan tidak layak untuk ditempati.
"Sudah tiga kali kesini. Kami tolak karena kontrakan belum siap," ucap Jeding.
Selain itu ucap Jeding, bahwa rumah kontrakan tersebut tidak memiliki aliran listrik serta tidak ada lampu di bagian depan.
Tidak hanya Jeding yang menyebut bahwa Duloh setengah memaksa untuk bisa menyewa rumah kontrakan miliknya. Warga sekitar yang pernah ditanya Duloh juga mengungkapkan hal sama.
Salah satu tetangga Ai Maimunah di Bekasi, Cartini (33) menyebut sempat didatangi pria lansia yang sedang mencari kontrakan.
Dirinya menambahkan tidak ada kontrakan kosong di wilayahnya, akan tetapi pria lansia itu menanyakan sebuah rumah kosong yang ingin disewa.
"Ada kakek-kakek dateng nanya ke saya ada kontrakan gak, saya jawab yang itu mah gak layak (rumah tkp) kosong pak," ucap Cartini.
Kontributor : Danan Arya
Berita Terkait
-
PT. TRPN Akui Salah Soal Pagar Laut Bekasi, Disanksi Denda dan Wajib Pulihkan Lingkungan
-
Permasalahan Sertifikat Pagar Laut Meluas, Kini Mencapai Subang, Sumenep dan Pesawaran
-
Misteri Pagar Laut Raksasa di Bekasi Terungkap, Dua Perusahaan Miliki SHGB
-
Penampakan 'Tongkat Malaikat Maut' dalam Tawuran Berdarah di Pebayuran Bekasi
-
Kekayaan Bey Machmudin, Pj Gubernur Jabar yang Sebut Pagar Laut Bekasi Sudah 3 Kali Ditolak
Tag
Terpopuler
- Kiper Diaspora dari Jerman Sudah Tiba di Indonesia, Langsung Gabung Skuad Garuda
- Direktur Olahraga Belanda: Saya Pikir Timnas Indonesia Akan...
- Norman Kamaru Sekarang Kerja Apa? Eks Briptu yang Dulu Viral Joget 'Chaiyya Chaiyya'
- Perdana Tunjukan Foto Anak Kedua, Rizky Billar Diprotes: Gusti...
- Gibran Kebingungan Sebutkan 6 Suku di Indonesia, Netizen Geleng-geleng: Anak SD Aja Tahu..
Pilihan
-
Bertemu di Karanganyar, Ahmad Luthfi Tugaskan Relawan Inventarisir Masalah Daerah
-
Dicari Aparat dan Warga, Suami Ini Malah Ditemukan Dugem di Bali
-
HUT Damkar Nasional di Bontang: 3.000 Peserta Hadir, Presiden Prabowo Dijadwalkan Datang, Anggaran Capai Rp 4 Miliar
-
Dinamika Politik Kaltim: MK Masih Berproses, Pelantikan Gubernur Tertunda?
-
Bandara 'VVIP' IKN Terdampak Banjir, Warisan Jokowi Disebut Hanya Kerusakan untuk Bangsa
Terkini
-
Belasan Rumah di Bekasi Utara Dijual Imbas Tower BTN Berdiri Kokoh
-
Pak Dedi Mulyadi Tolong! Warga Bekasi Ketakutan Mati Tertimpa Tower BTS
-
Bahaya! Fenomena di Bekasi: Tower BTS Dibangun di Atas Rumah Warga
-
17 Jam Banjir Kepung Bekasi, Warga Pondok Ungu Ngeluh Gak Bisa Cari Nafkah
-
Tewas Tertimpa Tower di Bekasi, Jasad Rustadi Berhasil Dievakuasi Setelah 2 Hari