SuaraBekaci.id - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB, Letjen TNI Suharyanto menghimbau kepada seluruh masyarakat di luar Kabupaten Cianjur untuk tidak menjadikan lokasi gempa Cianjur sebagai tempat wisata.
Banyak masyarakat yang datang ke lokasi Gempa Cianjur hanya sekedar menonton dan penasaran dengan kondisi lokasi gempa.
Menurut Suharyanto apabila ingin membantu para korban terdampak gempa Cianjur bisa diberikan melalui posko utama saja.
“Tidak berkepentingan, tidak terdampak bencana sebagai korban. Mungkin tinggalnya di luar Kabupaten Cianjur, jika kalau datang ke daerah bencana dengan tujuan membantu silahkan. Dan lebih baik membantunya secara terpusat melalui posko utama. Jangan sendiri-sendiri ke tempat lokasi,” ujar Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam cuplikan video yang diunggah oleh akun Instagram @infojabarnews pada Senin (28/11/2022).
Suharyanto juga menegaskan jika masyarakat datang sendiri dengan berbondong-bondong ke lokasi gempa Cianjur, justru akan membuat jalanan menjadi macet dan kegiatan pendistribusian logistik terhambat.
“Ini bencananya 15 kecamatan, banyak dan jalannya kecil-kecil serta tempatnya terpencil. Sehingga kalau masyarakat datang sendiri berbondong-bondong ke sana, tentu saja ini membuat jalanan macet dan program serta kegiatan penanganan pengungsi maupun pendistribusian logistik menjadi terhambat,” tegasnya
Kepala BNPB itu secara terang-terangan menyentil masyarakat umum yang tinggalnya di luar Kabupaten Cianjur untuk jangan menjadikan lokasi gempa Cianjur sebagai tempat wisata.
“Jadi bencana ini bukan untuk dilihat, bukan menjadi tempat wisata. Bencana ini adalah hal atau sesuatu yang harus dipecahkan bersama,” tuturnya.
Suharyanto juga meminta kepada Polres dan Kodim Cianjur untuk memberikan penjelasan secara humanis supaya masyarakat mengerti.
Baca Juga: Heboh Wisata Bencana di Lokasi Gempa Cianjur, Warganet: Nggak Bersyukur, Sih
“Polres dan Kodim Cianjur untuk tidak segan-segan bertindak secara tegas, namun tetap humanis untuk memberikan penjelaskan ke kelompok masyarakat agar tidak mengganggu penanganan bencana.” tutupnya.
Kontributor : Rifka
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
BRI 130 Tahun: Jejak Raden Bei Aria Wirjaatmadja, Perintis Keuangan Rakyat Indonesia
-
BRI Berdayakan Ibu Rumah Tangga di Surakarta Jadi Pengusaha Fashion Premium
-
Misteri 4 Orang Tewas di Tol Tegal: Polisi Tunggu Hasil Forensik
-
BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun untuk Proyek Flyover Sitinjau Lauik
-
Terbongkar! Aksi Pencurian Mobil di Kawasan Industri Cikarang Libatkan Karyawan