SuaraBekaci.id - Kasus dugaan pelecehan seksual dialami seorang murid kelas 2 sekolah dasar (SD) di Jatiasih Kota Bekasi. Pelaku pelecehan diduga ialah oknum guru korban.
Orang tua korban S (36) mengungkap bahwa anaknya mengalami trauma atas kejadian pelecehan seksual yang dialaminya.
Sang anak hingga saat ini enggan untuk kembali ke sekolah karena masih takut terhadap oknum guru yang melecehkan.
"Semenjak itu udah gak mau sekolah sampai sekarang, kemarin bilang mah 'Senin aku mau sekolah' tapi ini belum mau lagi. Sejak kejadian itu, tangal 3 November itu belom sekolah," kata S.
Baca Juga: Kasus Perundungan dan Pelecehan Anak di Tasikmalaya Meningkat, Ada 48 Kasus dari Januari-Juli 2022
Orang tua korban mengungkap, pelecehan seksual itu terjadi di ruang kelas saat korban sedang duduk bersama rekannya.
Selain enggan kembali ke sekolah, S juga mengungkap anaknya mengalami perbedaan sikap setelah kejadian pelecehan itu.
Anaknya kini mudah sekali emosi tidak seperti biasanya dan juga sering memilih-milih makanan yang ingin dimakan.
"Sekarang gampang marah sedikit sedikit marah, marahnya itu gimana ya, gak kaya biasanya gak pernah begitu. Makan yang saya makan milih, dikit dikit marah sama milih," Kata S.
Menurut orang tua korban, anaknya tidak langsung menceritakan kejadian miris itu kepadanya.
Baca Juga: Publik Heboh dengan Video Pria Diduga Pelaku Pelecehan Anak di Mal: Waspada, Predator Anak Itu Nyata
Korban lebih dulu menceritakan kejadian itu kepada kakaknya, barulah sang kakak menceritakan kepada orang tua bahwa adiknya mengalami tindak pelecehan seksual.
"Pas cerita itu dia gak berani ke saya ceritanya ke kakaknya terus kakaknya cerita ke saya," ungkap S.
Setelah mendapatkan informasi dari kakak korban, S langsung merayu korban untuk menceritakan kejadian yang dialaminya di Sekolah.
"Baru saya minta, dek ayo jujur aja cerita tadinya dia gak mau cerita, kita rayu-rayu baru dia cerita," ujar S.
Terkait kasus pelecehan seksual ini, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi, Novrian sangat perihatin atas kejadian pelecehan seksual anak yang kembali terulang.
"Kita sedih ya melihat generasi kita mengalami kekerasan seksualitas lagi, yang kedua kita prihatin bahwa hari ini kembali terjadi kekerasan seksual di ranah pendidikan," ucap Novrian.
"Sebenarnya ranah pendidikan seharusnya menjadi garda pertama terdepan untuk perlindungan anak, namun tetap kembali terjadi kerasan seksual kepada anak," tambahnya.
Kontributor : Danan Arya
Berita Terkait
-
DPR Bakal Ungkap Dalang di Balik Pagar Laut: Jangan Bilang Ruang Laut Ini Milik Tuhan
-
Viral Momen Agus Buntung Turun dari Mobil Tahanan, Gaya bak Artis Sapa Fans sampai Beri Sambutan
-
Ini Dia Penampakan Pagar Laut di Bekasi yang Menuai Polemik
-
Selidiki Pihak yang Tanggungjawab Atas Pemagaran Laut, DPR: Kita Takut Salah Panggil
-
Pagar Laut di Perairan Pesisir Utara Bekasi Ternyata Proyek Bikinan Pemerintah
Terpopuler
- Jairo Riedewald: Saya Tidak Bisa...
- Gibran Disebut Ikut Selamatkan Warga Los Angeles saat Kebakaran, Netizen: Nyelamatin IPK Aja Nggak Bisa
- Jairo Riedewald: Saya Cuma Kelinci Percobaan
- Thom Haye Bicara Potensi Dilatih Patrick Kluivert: Sulit...
- Patrick Kluivert: Mees Hilgers, Calvin Verdonk, dan Jay Idzes
Pilihan
-
Justin Kluivert Cetak Hattrick di Liga Inggris: Siap Ikut Bapak ke Indonesia
-
Wajah Eliano Reijnders Hampir Tercoreng di Momen Bersejarah, Sosok Ini Jadi Penyelamat
-
Pemain Keturunan Bisa Kena! 3 Bek Tengah yang Terancam Didepak Kluivert dari Timnas Indonesia
-
5 Pemain Keturunan Belanda yang Paling Menyita Perhatian di Liga Indonesia
-
Hino Keluhkan Banjir Truk China di Indonesia
Terkini
-
KKP Segel Pagar Laut Milik PT TRPN di Bekasi, Kuasa Hukum: Bukan Salah Kami!
-
Viral Pagar Laut Misterius di Bekasi, KKP Ambil Langkah Penyegelan
-
Pagar Laut Misterius di Bekasi Ganggu Rezeki Nelayan, Pemprov Jabar Klaim Begini
-
Tuntut Pembunuh Suaminya Dihukum Berat, Istri Sandy Permana: Nyawa Dibayar Nyawa
-
Pelajar SMP di Bekasi Jadi Korban Penipuan Uang Palsu Lewat Facebook, Dapat Upah Rp50 Ribu