Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Senin, 14 November 2022 | 11:16 WIB
Komika Mamat Alkatiri saat memberikan materi stand up comedy. (Instagram/@mamat_alkatiri)

SuaraBekaci.id - Komika Mamat Alkatiri tampil acara Launching Sistem Informasi Penyelesaian Sengketa Versi 3 (SIPS V.3) di Grand Sahid Jaya Jakarta pada 10 November 2022 lalu.

Dalam acara itu, Mamat stand up dengan sejumlah materi menohok. Salah satu orang yang mendapat roasting oleh Mamat ialah ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), Rahmat Bagja.

Di awal materi stand upnya, Mamat mereview soal latara belakang Rahmat Bagja. Ia memulainya dari rekam jejak Rahmat Bagja saat masih menjadi mahasiswa di UI hingga saat ini menjadi ketua Bawaslu.

"Ini pak bukan karena pencapaian bapak. Tapi karena doa dari seorang istri. Itu baru seorang pak, kalau dua orang presiden bapak," kata Mamat yang langsung disambut gemuruh tawa para anggota Bawaslu.

Baca Juga: Mantan Ketua Bawaslu Jadi Tersangka Investasi Bodong

Selain memberikan materi roasing kepada Rahmat Bagja, Mamat juga singgung soal aturan pemilu yang dianggap sangat rancu.

"Saya tuh suka yah mengikuti demokrasi di bangsa kita. Yang pasti penyelenggara demokrasi harus bagus dulu. Kalau ibarat kita bermain sepak bola, partai politik itu pemainnya, KPU itu panpel, Bawaslu itu wasitnya," kata Mamat.

"Cuma masalahnya kita hidup di Indonesia. Di mana satu pertandinga yang salah tetap wasitnya. Tim A menang yang salah wasitnya, tim B tetap yang salah wasit," tambahnya.

"Jadi materi barusan itu mau mengatakan bahwa wasit itu bagus-bagus. Tetapi aturannya harus diperketat," ungkap Mamat.

Salah satu materi yang dibahas Mamat juga soal black campaign saat pemilu.

Baca Juga: Terlibat Kecelakaan Maut di Pamekasan, Mantan Ketua Bawaslu Jatim Meninggal Dunia

"Dalam demokrasi kita tidak boleh adanya black campaign. Nah ini yang rancu. KPU bingung, Bawaslu juga bingung. Karena turunan dalam black campaign tidak dijelaskan secara detail," ucapnya.

Mamat pun lalu memberikan contoh soal Pilkada 2020 di kampung halamannya.

"Kemarin 2020, daerah saya Pilkada dong. Saya datang dong sebagai host oleh salah satu calon Bupati. Profesional. Masalahnya bupatinya dilaporkan ke Bawaslu. Black campaign. Ada orang hitam di atas panggung," jelas Mamat.

"Sumpah. Saya juga bisa itu. Saya jalan misalnya, ada tim sukses lain manggil saya Mamat Hitam. Bisa saya laporkan itu black campaign. Sekarang rasisme pun dilapor ke Bawaslu," ungkap Mamat.

Load More