Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Selasa, 08 November 2022 | 15:10 WIB
Ismail Bolong, sosok yang ngaku menyetor uang tambang ilegal ke seorang petinggi Polri. (KlikKaltim.com)

SuaraBekaci.id - Baru-baru ini video viral tentang setoran uang ke petinggi Polri terkait tambang ilegal, menjadi sorotan banyak pihak.

Salah satunya dari Lembaga Kajian Strategis Kepolisian. Mereka meminta Divisi Profesi dan Pengamanan Internal (Divpropam) Polri untuk memeriksa Ismail Bolong.

Untuk diketahui, pada video viral pertama, kata Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Dr Edi Hasibuan, mantan anggota Polri Ismail Bolong mengaku pernah bertemu dan memberikan uang kepada petinggi Polri agar usaha tambang ilegalnya aman.

Kemudian, sehari berikutnya, IB melalui video membantah telah bertemu dan memberikan uang ke petinggi Polri.

Baca Juga: Kiesha Alvaro Minta Maaf ke Pasha Ungu : Sayang Banget Sama Ayah, Tetap Jadi Teladan

"Pengakuan IB banyak mengandung misteri. Pengakuannya berubah ubah," kata Edi.

Untuk memastikan kebenaran isi video, Edi menyarankan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memerintahkan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Syahar Diantono untuk memeriksa IB.

"Saran kami, ya segera lakukan klarifikasi agar masalah ini kelar dan tidak jadi fitnah," kata pemerhati kepolisian ini.

Edi menyoroti kejanggalan penyebaran video yang baru viral sekarang, padahal direkam oleh anggota Biro Pengamanan Internal (Paminal) Polri delapan bulan lalu.

Namun demikian, Edi mengingatkan bahwa kemunculan video yang menyerang petinggi Polri itu bagian dari perlawanan kubu mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo dan anak buahnya yang tidak terima dipecat dan diadili karena kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. [Antara]

Baca Juga: Bantah Pernyataannya Sendiri Soal Kabareskrim Terima Setoran Rp6 Miliar Dari Tambang, Ismail Bolong Diduga Kuat Ditekan

Load More