Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Selasa, 01 November 2022 | 14:07 WIB
Kolase Tatapan Sinis Ferdy Sambo saat Ayah Yosua di persidangan. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa, Youtube/ KOMPASTV)

SuaraBekaci.id - Orang tua Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Samuel Simanjuntak dan Rosti Simanjuntak untuk pertama kali bertemu dengan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi. Momen ini terjadi saat orang tua Brigadir J menjadi saksi di pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (1/11/2022).

Dalam persidangan hari ini, tangis Rosti Simanjuntak pecah saat menceritakan bagaimana ia membayangkan putranya, Yosua Hutabarat tewas dirampas Ferdy Sambo.

Momen ini terjadi saat jaksa penuntut umum (JPU) bertanya kepada Rosti soal sosok Yosua Hutabarat saat kecil.

Diceritakan Rosita, bahwa sosok Yosua saat kecil merupakan anak yang paling patuh dan ceria. Rosita juga mengatakan bahwa Yosua merupakan anak yang selalu hormat kepada siapapun.

Baca Juga: Rosti Simanjuntak: Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Bertobatlah

"Saya menyarankan anak saya agar berbuat baik di mana pun berada," kata Rosita seperti dilihat SuaraBekaci pada kanal Youtube KompasTV.

Ditegaskan oleh Rosita, Yosua tidak akan pernah menyakiti siapapun saat bekerja. Saat itulah, Rosita menangis histeris saat bercerita nyawa sang anak melayang.

"Dari kecil maupun dalam bergaul, belum pernah menyakiti kawannya. Terlebih kepada atasannya. Dia ini, saya sebagai ibu begitu hancur, begitu tersayat hatiku mendengar derita anak saya, terbunuh dengan sadis," ungkap Rosita dengan nada tinggi.

Suara Rosita makin meninggi, tangisnya pecah saat ia menyebut Yosua Hutabarat dibunuh oleh Ferdy Sambo. Padahal anaknya itu kata Rosita selalu mengawal Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

"Sangat sakit dan sangat kejam. Tapi anakku dihabisi, anakku dirampas nyawanya dengan sadisnya di tangan atasannya, Ferdy Sambo yang sudah saya yakini dia sebagai wali yang diberikan dari Tuhan,"

Baca Juga: Pengakuan Ferdy Sambo Akui Tak Bisa Kontrol Emosi 'Saat Habisi' Brigadir J

Samuel Simanjuntak: Nyawa Anak Saya Diambil Paksa

Pernyataan senada juga diungkapkan oleh ayah dari Yosua Hutabarat, Samuel Simanjuntak. Dalam pernyataannya di depan majelis hakim, Samuel menggunakan adagium seorang ayah yang sama-sama mempunyai anak.

"Pak FS ini adalah seorang ayah bagi anak-anak. Saya pun seorang ayah bagi anak-anak saya. Jadi bagaimana kebalikannya peristiwa ini. Pak Ferdy Sambo jadi saya, saya jadi pak Ferdy Sambo. Dengan begitu sadis, nyawa anak saya ataupun nyawa anak dia saya ambil secara paksa di rumahnya sendiri, bagaimana perasaan dia?" ucap Samuel seperti dikutip dari Suara.com

Samuel dalam persidangan hari ini juga memberikan pesan untuk Putri Candrawathi. Samuel bertanya soal sisi keibuan dari seorang Putri saat Yosua harus tewas dengan cara sadis.

"Ibu Putri seorang perempuan, yang kami dengar selama ini baik-baik saja di rumah tempat anak kami tinggal. Seorang perempuan itu berhati nurani yang sangat halus, begitu di rumahnya kejadian sadis begitu, di mana ada keibuannya. Bagian perasaannya," ungkapnya.

Saat orang tua Yosua Hutabarat memberikan pernyataan tersebut, ekspresi dari Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi jadi sorotan publik.

Ferdy Sambo sempat menatap tajam orang tua Yosua Hutabarat. Sementara Putri terlihat hanya menunduk saat Samuel dan Rosita mengungkap rasa sakit hati kehilangan Yosua Hutabarat. Sesekali terlihat Ferdy Sambo mengangguk pelan. 

Load More