Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Rabu, 19 Oktober 2022 | 11:45 WIB
Pelajar kelas 2 di SMAN 3 Purwakarta, Jawa Barat yang berjualan nasi uduk di depan Samsat Purwarkarta (Antara)

SuaraBekaci.id - Pelajar kelas 2 di SMAN 3 Purwakarta, Jawa Barat, Salmah Suci jadi sorotan publik setelah barang dagangannya mendapat promosi gratis dari anggota DPR RI, Dedi Mulyadi.

Dara cantik ini berjualan nasi uduk di depan rumahnya yang berlokasi di seberang Samsat Purwakarta. Sedangkan orang tuanya membuka warung, tepat di belakang tempat nasi uduknya.

Menurut Dedi, apa yang dilakukan Salmah Suci patut diapresiasi. Dikatakan Dedi, saat ini anak seusia Salmah memiliki gengsi untuk jualan nasi uduk.

"Biasanya anak seusia ini gengsinya tinggi, uang ingin, tapi kerja tidak mau. Tapi eneng hebat, tidak gengsian," kata Dedi mengutip dari Antara.

Baca Juga: Ohh Jadi Ini Alasan Dedi Mulyadi Kembali Mangkir pada Sidang Cerainya

Dedi mengaku salut kepada Salmah karena di usianya tidak malu berjualan nasi uduk membantu kedua orang tuanya.

Untuk itu, Dedi akan mulai mem-"branding" warung nasi uduk milik Salmah.

Baginya bukan urusan pedagangnya yang cantik dan rasa nasi uduknya yang enak melainkan semangat muda Salmah untuk membantu membesarkan usaha kedua orang tuanya.

Selain cantik, katanya, Salmah memiliki jiwa entrepreneur. Jadi patut didukung. Peran orang tua dan sekolah dinilai dapat memengaruhi pola pikir Salmah dalam menatap masa depan sehingga setelah usaha orang tuanya turun pada Salmah maka harus dilakukan pengembangan mulai dari tampilan hingga menu.

"Besok-besok harus mulai ditambah (porsi dagangan) karena pasti rame, terus ini harus mulai ditata warungnya agar lebih menarik karena yang jualan anak masa kini," katanya.

Baca Juga: Bupati Purwakarta Anne Ratna Geram, Polisikan 5 Channel Youtube di Tengah Gugat Cerai Kang Dedi Mulyadi

Nasi uduk tersebut dijual seharga Rp10 ribu satu porsi dengan lauk seperti orek tempe, telur balado hingga semur jengkol.

Dalam satu hari Salmah mampu menjual nasi uduk tersebut sebanyak 10 liter beras.

Dedi menceritakan bagaimana saat mem-"branding" Sate Cikuda di Subang. Dulu, warung sate tersebut kecil namun memiliki cita rasa yang enak sehingga Dedi kerap membawa teman-temannya makan di tempat tersebut.

Lambat laun warung sate tersebut terus berkembang dan semakin banyak masyarakat yang datang. Kini omzet penjualan Sate Cikuda bisa mencapai Rp10 juta-Rp15 juta per hari.

“Ini juga sama. Ini nasi uduk enak dan murah. Saya sering makan nasi uduk dan ini termasuk yang enak dan murah, bukan karena ada si eneng cantik loh,” katanya.

Load More